JAKARTAMU.COM | Bulan Sya’ban merupakan bulan yang penuh keberkahan dan menjadi kesempatan bagi seorang Muslim untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunnah. Namun, ada aturan yang harus diperhatikan dalam menyambut Ramadhan dengan puasa, terutama mengenai larangan berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan syariat.
Larangan Berpuasa Sehari atau Dua Hari Sebelum Ramadhan
Rasulullah ﷺ telah memberikan pedoman dalam masalah ini, sebagaimana dalam hadis:
لَا تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ
“Jangan mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari (sebelumnya), kecuali seseorang yang terbiasa berpuasa, maka (tidak mengapa) berpuasalah.”
(HR. Al-Bukhari No. 1914, Muslim No. 1082)
Hadis ini menunjukkan bahwa berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan dilarang, kecuali jika seseorang memang memiliki kebiasaan berpuasa, seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Daud. Larangan ini bertujuan agar umat Islam bisa membedakan antara puasa wajib di bulan Ramadhan dengan puasa sunnah sebelumnya.
Mengapa Puasa Sehari atau Dua Hari Sebelum Ramadhan Dilarang?
- Agar Tidak Berlebihan dalam Ibadah
Islam mengajarkan keseimbangan dalam beribadah. Jika seseorang berpuasa terus-menerus tanpa memperhatikan batasan syariat, dikhawatirkan ia akan kelelahan saat memasuki bulan Ramadhan yang sebenarnya. - Memuliakan Bulan Ramadhan
Ramadhan memiliki kedudukan khusus yang berbeda dari bulan lainnya. Oleh karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk memasuki bulan Ramadhan dengan kesiapan fisik dan mental yang baik. - Menghindari Sikap Berlebih-lebihan dalam Ibadah
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ
“Dan Dia (Allah) tidak menjadikan dalam agama ini kesulitan bagi kalian.” (QS. Al-Hajj: 78)
Islam tidak membebani umatnya dengan ibadah yang berlebihan atau menyulitkan diri sendiri dalam hal yang tidak diperintahkan.
Bolehkah Puasa dari Awal Sya’ban Sampai Ramadhan?
Sebagian orang memiliki kebiasaan berpuasa sepanjang bulan Sya’ban hingga memasuki Ramadhan. Rasulullah ﷺ sendiri banyak berpuasa di bulan Sya’ban, sebagaimana dalam hadis:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ، يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا
“Rasulullah ﷺ sering berpuasa di bulan Sya’ban, bahkan hampir seluruhnya.” (HR. Muslim No. 1156)
Namun, ulama menjelaskan bahwa puasa yang dilakukan Rasulullah ﷺ di bulan Sya’ban tidak sampai penuh seperti bulan Ramadhan. Oleh karena itu, bagi yang ingin memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, diperbolehkan selama tidak memberatkan diri sendiri dan tidak melanggar larangan berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan.
Kesimpulan
- Dilarang berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan, kecuali bagi yang memiliki kebiasaan puasa sunnah.
- Puasa di bulan Sya’ban dianjurkan, tetapi tidak sampai menyambung langsung ke Ramadhan tanpa jeda.
- Islam mengajarkan keseimbangan dalam beribadah agar tidak memberatkan diri sendiri.
- Yang utama adalah memasuki bulan Ramadhan dengan kesiapan fisik dan spiritual untuk menjalankan ibadah dengan maksimal.
Semoga kita bisa menjalani ibadah sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ dan mendapatkan keberkahan di bulan Sya’ban serta Ramadhan. Wallahu a’lam.
(Dwi Taufan Hidayat)