JAKARTAMU.COM | Menziarahi kuburan dalam Islam bukanlah sekadar bentuk kasih sayang atau kesedihan terhadap orang yang telah meninggal, melainkan lebih dari itu, yaitu sebagai peringatan akan kematian dan kehidupan akhirat. Rasulullah ﷺ sendiri telah menegaskan hikmah dari ziarah kubur dalam sebuah hadis:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ:
“زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الْآخِرَةَ”
Artinya: “Ziarahilah kuburan, karena itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.”
(HR. Muslim, no. 976)
Ziarah Kubur: Ibroh Bagi yang Hidup
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله menekankan bahwa ziarah kubur harus dilakukan dengan tujuan mengambil ibroh (pelajaran), bukan sekadar mengikuti dorongan perasaan. Sebab, mereka yang telah meninggal tidak lagi memiliki kesempatan untuk menambah amal kebaikan atau mengurangi dosa. Sebagaimana Allah ﷻ berfirman:
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ
Artinya:
“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).”
(QS. An-Najm: 39-40)
Orang-orang yang telah meninggal hanya bisa berharap pada amal shalih yang telah mereka lakukan di dunia. Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ:
“إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ”
Artinya:
“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.”
(HR. Muslim, no. 1631)
Tujuan Utama Ziarah Kubur
Dengan mengingat kematian, seorang mukmin akan lebih terdorong untuk memperbaiki amalnya sebelum datangnya ajal. Rasulullah ﷺ juga pernah menasihati para sahabat untuk memperbanyak mengingat kematian sebagai cara untuk melembutkan hati dan menjauhkan diri dari kemaksiatan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ:
“أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ، يَعْنِي الْمَوْتَ”
Artinya:
“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan, yaitu kematian.”
(HR. Tirmidzi, no. 2307. Hasan shahih)
Penutup: Menyiapkan Bekal Sebelum Terlambat
Setiap manusia pasti akan mengalami kematian, dan hanya amal shalih yang akan menemani kita di alam kubur. Maka dari itu, saat kita menziarahi kuburan, hendaknya kita merenungkan nasib mereka yang telah mendahului kita dan segera mempersiapkan bekal terbaik untuk akhirat.
Semoga kita semua selalu diberi taufik oleh Allah ﷻ untuk memperbanyak amal shalih dan meninggalkan maksiat sebelum ajal menjemput. Aamiin. (Dwi Taufan Hidayat)