JAKARTAMU.COM | Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia berbeda-beda agar saling mengenal dan menguatkan. Kehidupan ini adalah kumpulan interaksi yang membutuhkan harmoni, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ
“Dan Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Di era modern, interaksi banyak terjadi di ruang virtual seperti grup WhatsApp. Grup tersebut bukan hanya alat komunikasi, melainkan cerminan bagaimana manusia mengelola keberagaman, menjaga kehangatan, dan mempererat silaturahmi.
- Pentingnya Menjaga Kebersamaan dan Menghindari Perpecahan
Harmoni sebuah komunitas terwujud jika setiap anggotanya saling menghormati, menghargai perbedaan, dan menghindari konflik yang merugikan. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا…
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai…” (HR. Muslim).
Penting bagi setiap komunitas untuk menjaga suasana kebersamaan, meski ada perbedaan, terutama dalam topik sensitif seperti politik dan agama. Prinsip ini selaras dengan firman Allah:
وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ
“Dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu…” (QS. Al-Anfal: 46).
- Berkontribusi Positif dan Menebar Inspirasi
Harmoni grup semakin kuat ketika setiap anggotanya merasa dihargai dan berkontribusi. Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad).
Hal ini tercermin saat ada anggota yang berbagi resep sederhana, yang ternyata memberikan inspirasi baru bagi anggota grup lainnya. Setiap kontribusi, sekecil apa pun, akan memperkuat ikatan dalam komunitas.
- Mengelola Perbedaan dengan Bijak
Tidak ada komunitas tanpa perbedaan. Perbedaan adalah kekayaan, bukan sumber perpecahan. Rasulullah ﷺ mencontohkan adab dalam perbedaan dengan penuh kesabaran dan kelembutan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:
وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ
“Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu…” (QS. Ali Imran: 159).
Saat terjadi perdebatan, penting bagi anggota komunitas untuk tidak cepat bereaksi secara emosional. Sebagaimana nasihat Rasulullah ﷺ:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرْعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
“Orang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
- Silaturahmi sebagai Pemersatu
Grup komunitas juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketika anggota baru bergabung, sambutan hangat dan perhatian dari anggota lama mencerminkan bagaimana silaturahmi menciptakan ikatan yang kokoh.
Harmoni dalam sebuah komunitas adalah cerminan harmoni dalam kehidupan. Mari kita jaga setiap ruang komunikasi kita, baik fisik maupun virtual, dengan akhlak mulia, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah ﷺ. Dengan saling menghormati, berkontribusi, dan menjaga silaturahmi, Allah akan memberkahi setiap langkah kita.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan…” (QS. Al-Ma’idah: 2).
Semoga kita semua menjadi bagian dari komunitas yang membawa keberkahan, kedamaian, dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat. Aamiin.
Dwi Taufan Hidayat, Penasehat Takmir Mushala Al Ikhlas Desa Bergas Kidul, Kabupaten Semarang