Kamis, Maret 13, 2025
No menu items!
spot_img

Merayakan Idul Fitri dengan Membeli Pakaian Kematian

spot_img
Must Read

KELAHIRAN dan kematian ibarat dua pintu yang segaris. Dari tiada menjadi ada lalu kembali menjadi tiada. Saat lahir, manusia tidak tahu siapa yang mengeluarkannya dari rahim ibunya. Pun saat kematian tiba, tak ada seorang manusia akan tahu siapa yang memasukkannya ke dalam liang kubur.

Sebuah peribahasa latin dalam bahasa Inggris dituliskan “Victory lies on preparation” atau “Victory loves carefullness”. Dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan “kemenangan didasari persiapan.”

Ini adalah tips sukses yang sederhana. Kalau ingin ingin mencapai kesuksesan, hati-hati melangkah, buat persiapan sematang mungkin. Bukankah rencana yang baik itu 50% keberhasilan?

Seorang ibu muda yang hamil sudah mempersiapkan kelahiran bahkan sejak kandungannya berusia beberapa pekan. Pemeriksaan rutin ke bidan atau dokter dilakukan, demi memastikan kandungannya baik-baik saja dan proses persalinan berjalan lancar. Lalu secara periode persiapan-persiaan itu ditambah sampai soal perlengkapan bayi.

Menyiapkan pakaian, popok, perlengkapan mandi, dan perlengkapan tidur, sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan bayi baru lahir. Begitulah orang membuat persiapan menyambut terbukanya pintu kelahiran.

Lalu bagaimana persiapan orang ketika pintu kematian terbuka? Untuk mengingat kematian, ziarah kubur adalah salah satunya, sebagaimana haid Nabi SAW

“Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan ‘hujran’ (ucapan-ucapan batil),” (HR Muslim).

Namun fenomena dalam masyarakat, tradisi ziarah kubur di akhir Ramadan atau setelah Salat Id tidak berbekas. Menziarahi kubur tak ubahnya seperti sedang berwisata.  Masyarakat perkotaan yang biasanya menyewa jasa tukang doa di pemakaman.

Mereka membawa payung, mengenakan peci, jas dan kaca mata yang serba hitam. Wajah mereka pun sampai-sampai terlihat menghitam karena terjemur matahari. Setelah doa bersama dilakukan, tak jarang keluarga berziarah juga makan bersama di pemakaman seperti sedang piknik, mereka senda gurau di sana lalu pulang.

Bagaimana sebaiknya? Seyogyanya sejak Idul Fitri tahun ini kita juga membeli pakaian kematian, yaitu kafan. Kain kafan itu disimpan di lemari berdampingan dengan pakaian untuk salat kita sehari hari. Sebab kita tidak tahu dan tidak pernah akan tahu apakah kita masih punya kesempatan bertemu Ramadan tahun depan.

Sebuah hadis menganjurkan kita mempersiapkan pakaian kematian sebelum ajal menjemput.

Diriwayatkan dari Ibnu Abi Hâzim dari Sahl ibnu Sa ‘ad bahwa seorang wanita datang kepada Nabi SAW dengan membawa burdah (kain bergaris untuk diselimutkan di badan) tenun yang ada tepinya. (Lalu Sahl bertanya kepada orang-orang), “Apakah kalian tahu burdah?”

Mereka menjawab, “Kain mantel.” Sahl berkata, “Ya.” Wanita itu berkata, “Aku menenun sendiri kain ini dengan tanganku. Aku datang untuk mengenakannya kepada engkau.” Nabi SAW lalu mengambilnya sebagai orang yang membutuhkannya. Kemudian Nabi SAW keluar menemui kami, dan ternyata burdah itu dipakainya sebagai sarung.

Si Fulan (dari kalangan sahabat) menilai bagus kain itu, seraya berkata, “Kenakanlah kain itu kepadaku. Alangkah indahnya kian itu.” Orang-orang lalu berkata, “Kamu sudah berbuat tidak baik. Nabi SAW mengenakan kain itu karena membutuhkannya, kemudian kamu memintanya. Padahal kamu tahu, beliau tidak pernah menolak permintaan.”

Si Fulan itu berkata, “Demi Allah! Sesungguhnya aku tidak memintanya untuk aku pakai. Tetapi, aku meminta kepada beliau agar kain itu menjadi kafanku kelak.” Sahl berkata, “Kain burdah itu pun kemudian menjadi kafannya.”  ( HR. Al-Bukhâri )

Kalau kita pernah sibuk mempersiapkan baju baru untuk kelahiran anak atau cucu, mengapa kita tidak peduli akan pakaian kematian yang sudah di depan mata? (*)

spot_img

Setenil de las Bodegas: Kota Unik di Bawah Batu Raksasa

JAKARTAMU.COM | Di jantung Andalusia, Spanyol, terdapat sebuah kota kecil yang unik dan menakjubkan, Setenil de las Bodegas. Kota...

More Articles Like This