JAKARTAMU.COM | Berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk menggulir layar, menelusuri ratusan, bahkan ribuan konten yang kita tonton kemudian lewat begitu saja? Kita hafal tren terbaru, tahu semua berita viral, bahkan bisa mengulang kata-kata para kreator yang dilihat tanpa ragu.
Tapi anehnya, saat diminta mengingat satu ayat saja dari kalam-Nya, hati kita mendadak kosong. Seolah-olah, yang paling membekas justru menjadi yang paling asing dalam hidup kita. Bukankah ada hal yang perlu kita perbaiki di sini?
Allah ﷻ berfirman:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thaha: 124)
Betapa sering kita mengabaikan firman-Nya, padahal setiap ayat-Nya adalah cahaya yang dapat menuntun kita keluar dari kegelapan. Kita begitu mudah terpesona oleh dunia, tetapi sulit tersentuh oleh kalam Ilahi. Kita sibuk mencari kebahagiaan di luar, padahal kebahagiaan sejati ada dalam mendekat kepada Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَتْ الآخِرَةُ هُمَّهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هُمَّهُ جَعَلَ اللهُ فَقرَهُ بَينَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ
“Barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan menanamkan kekayaan dalam hatinya, mengumpulkan urusannya, dan dunia akan mendatanginya dengan tunduk. Tetapi barang siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan menjadikan kemiskinan di depan matanya, mencerai-beraikan urusannya, dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali apa yang telah ditakdirkan untuknya.” (HR. Tirmidzi no. 2465)
Pernah ada seseorang berkata kepada Zuhair bin Abi Nu’aim,
وَاهْلَ أَبَو عَبْدِالرَّحْمَنِ هَلْ يَمْكِنُكَ أَنْ تُوِصيَنِيْ بِشَيْءٝ
نَعَمْ احْذَرْ أَنْ يَأْخُذَكَ اللهُ وَأَنْتَ عَلَى غَفْلَةٝ
“Ya, berhati-hatilah jangan sampai Allah menghukum dirimu ketika engkau dalam kelalaian.” (Shifatush Shafwah, jilid 4 hlm. 9)
Maka, mari kita manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mendekat kepada Allah. Sebab, yang paling berharga dalam hidup ini bukanlah tren dunia, melainkan hubungan kita dengan-Nya. Wallahu a’lam.