JAKARTAMU.COM | Jika ada tetangga yang baru pulang dari haji dan umrah, biasanya membawa oleh-oleh. Dan oleh-oleh yang paling sering adalah air zamzam, kurma, minyak wangi dan hal-hal lain yang khas lainnya dari Timur Tengah. Hanya saja, khusus minyak wangi, tampaknya belum membudaya.
Mengapa? Konon, ada pemahaman yang beredar, memberikan parfum kepada pasangan, sahabat atau orang terdekat menjadi pertanda buruk. Pemahaman demikian sebagai kultur budaya China dan Yunani.
Anggapan mereka, memberi hadiah parfum dapat membawa kesialan dan merusak hubungan asmara. Wangi parfum dianggap akan ‘menarik perhatian’ orang ketiga yang menyebabkan kandasnya hubungan baik.
Ini berbeda dengan ajaran Islam yang justru menganjurkan memberi hadiah parfum.
Dalam hadis Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Terimalah hadiah, janganlah menolaknya. Janganlah memukul kaum muslimin.” (HR Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod, no. 157)
Diriwayatkan oleh Abu Daud, an Nasai dan Abu Uwanah, “Barangsiapa disodorkan kepadanya minyak wangi, maka hendaknya ia tidak menolak. Sebab, meskipun ringan, harum waktunya.”
Dalam hadis ini dijelaskan tentang salah satu jenis hadiah kepada Rasulullah dari para sahabatnya yang tidak pernah beliau tolak yaitu hadiah minyak wangi.
Beliau menerimanya dengan maksud untuk menyenangkan hati orang yang memberi hadiah. Terlebih lagi jika hadiah itu berupa barang yang memang disukai oleh kebanyakan manusia.
Minyak wangi adalah barang yang mempunyai pengaruh baik bagi orang yang memakainya karena keharumannya.
Selain itu, minyak wangi juga mempunyai pengaruh bagi orang yang berinteraksi dan menjalin hubungan dengan yang memakainya. Minyak wangi sangat dianjurkan dipakai bagi laki laki ketika salat, terutama salat berjamaah, salat Jumat, serta aktivitas ibadah lainnya.
Ustadz Ahmad Yani, Sekretaris Departemen Dakwah dan Pengkajian Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), dalam satu ceramahnya menyebut sedekah ke masjid bisa juga dalam bentuk minyak wangi.
Contohnya, ketika akan memasuki ruang utama salat, di pintu masjid disediakan Hand Sanitizer. Di sana bisa juga kita sedekah dengan minyak wangi dalam botol isi ulang. Minyak wangi kita sedekahkan agar dapat dipakai oleh jama’ah sebelum salat berjamaah di masjid .
Menurut dr. Zaidul Akbar, minyak wangi adalah berisi bahan-bahan yang dapat meningkatkan kecerdasan otak. “Ada satu buku yang saya baca tentang kata-kata Imam Syafi’i,” ujar dr. Zaidul Akbar.
Tidak heran jika terdapat parfum yang harganya sangat mahal karena memiliki manfaat yang luar biasa. “Itulah sebabnya harga parfum bisa mencapai puluhan juta,” kata dr. Zaidul Akbar.