JAKARTAMU.COM | Gunung Cilik Kreo Kejajar adalah sebuah bukit unik yang terletak di dekat jalur wisata menuju Telaga Menjer, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah. Bentuknya yang menyerupai piramida telah lama menarik perhatian masyarakat dan para peneliti, hingga memunculkan dugaan bahwa gundukan ini bukan sekadar formasi alami, melainkan struktur buatan manusia yang tertutup oleh tanah dan vegetasi selama berabad-abad.
Hipotesis Piramida atau Candi Tersembunyi
Beberapa ahli menduga bahwa Gunung Cilik Kreo bukanlah sekadar bukit biasa, melainkan bagian dari struktur purbakala yang tersembunyi di bawah endapan tanah. Hipotesis ini didasarkan pada bentuk geometrisnya yang menyerupai piramida, dengan lereng yang terkesan tersusun secara berundak—mirip dengan candi atau bangunan megalitik zaman dahulu.
Dugaan ini semakin diperkuat oleh sejarah kawasan Dieng yang dikenal sebagai pusat peradaban Hindu kuno di Jawa. Selain kompleks Candi Dieng yang telah ditemukan, masih banyak situs-situs lain yang diperkirakan terkubur akibat letusan gunung berapi di masa lalu, termasuk Gunung Jamur yang pernah meletus hebat di era lampau. Letusan tersebut diyakini telah menyebabkan pergeseran tanah dan material vulkanik yang kemudian mengubur struktur-struktur yang ada di sekitarnya.
Ekskavasi dan Temuan Batuan Andesit
Untuk menguji kebenaran hipotesis ini, beberapa tahun lalu dilakukan ekskavasi atau penggalian terbatas di beberapa titik pada Gunung Cilik Kreo. Dari hasil penggalian pada kedalaman sekitar 5–7 meter, ditemukan tatanan batuan andesit yang tersusun secara sistematis. Pola batuan ini sangat mirip dengan struktur candi atau bangunan megalitik, sehingga semakin menguatkan dugaan bahwa di bawah bukit ini terdapat peninggalan kuno yang signifikan.
Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah mengapa proses ekskavasi ini tiba-tiba dihentikan? Tidak ada kejelasan mengenai alasan di balik penghentian ini, tetapi beberapa spekulasi berkembang di masyarakat. Ada yang menduga bahwa penelitian dihentikan karena alasan pendanaan, izin konservasi, atau bahkan adanya faktor lain yang masih dirahasiakan. Setelah ekskavasi dihentikan, lubang-lubang galian yang telah dibuka kembali ditutup, seolah-olah menutupi jejak penelitian yang sempat dilakukan.
Misteri yang Belum Terpecahkan
Hingga kini, misteri Gunung Cilik Kreo masih menyisakan tanda tanya besar. Apakah benar bukit ini merupakan piramida atau candi yang terkubur? Jika ya, dari era apakah bangunan tersebut berasal? Dan mengapa penelitian yang sempat dilakukan tiba-tiba dihentikan tanpa penjelasan yang jelas?
Banyak pihak berharap agar penelitian dan ekskavasi dapat dilanjutkan dengan pendekatan ilmiah yang lebih komprehensif. Jika memang terdapat struktur buatan manusia di bawah Gunung Cilik Kreo, maka ini bisa menjadi penemuan arkeologis yang luar biasa, yang dapat memperkaya sejarah peradaban Nusantara.
Potensi Wisata dan Sejarah
Terlepas dari misteri yang menyelimutinya, Gunung Cilik Kreo memiliki daya tarik tersendiri. Keindahan lanskapnya yang hijau dan bentuknya yang unik menjadikannya destinasi yang menarik bagi wisatawan, terutama bagi mereka yang tertarik pada sejarah dan eksplorasi arkeologi. Jika suatu saat ekskavasi kembali dilakukan dan benar-benar ditemukan jejak peninggalan purbakala, maka kawasan ini bisa menjadi salah satu situs bersejarah yang penting di Jawa Tengah, sejajar dengan Candi Dieng dan situs-situs megalitik lainnya.
Misteri Gunung Cilik Kreo tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin menggali lebih dalam. Apakah ini sekadar bukit alami, ataukah peninggalan kuno yang masih menunggu untuk diungkap? Jawabannya mungkin masih terkubur di dalam tanah, menanti waktu yang tepat untuk kembali diungkap ke permukaan. (Dwi Taufan Hidayat)
