JAKARTAMU.COM | Senin, 7 April 2025, dunia dikejutkan oleh gerakan mogok massal global sebagai bentuk solidaritas untuk Gaza. Seruan ini digaungkan oleh akun media sosial @translating_falasteen dan diperkuat oleh berbagai akun lain yang fokus pada isu Palestina. Dengan slogan “The World Stops for Gaza” (Dunia Berhenti untuk Gaza), gerakan ini menyerukan kepada masyarakat dunia untuk tidak bekerja dan tidak bersekolah hingga genosida di Gaza dihentikan.
Gelombang Dukungan Global
Seruan ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial. Warganet dari berbagai belahan dunia, termasuk aktivis, jurnalis, akademisi, hingga tokoh masyarakat, turut menyuarakan dukungan mereka terhadap aksi mogok massal ini. Tujuan utama dari aksi ini adalah menekan komunitas internasional, pemerintah negara-negara besar, dan organisasi dunia agar bertindak lebih tegas untuk menghentikan kekerasan yang berlangsung di Gaza.
Selain di media sosial, seruan ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai organisasi kemanusiaan yang telah lama memperjuangkan hak-hak warga Palestina. Demonstrasi damai, pernyataan sikap, dan aksi boikot terhadap produk yang terkait dengan pendudukan Israel turut digencarkan sebagai bentuk perlawanan non-kekerasan.
Latar Belakang Aksi
Konflik yang berkepanjangan di Gaza telah menewaskan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan. Berbagai laporan dari lembaga hak asasi manusia menyebutkan bahwa situasi di Gaza semakin memburuk dengan blokade yang membatasi akses terhadap kebutuhan dasar seperti pangan, air, dan layanan medis. Dalam konteks ini, seruan mogok massal bertujuan untuk menarik perhatian dunia terhadap penderitaan yang dialami warga Gaza dan menuntut penghentian segera atas genosida yang terjadi.
Dampak dan Harapan ke Depan
Aksi mogok massal ini diharapkan dapat memberikan tekanan politik dan ekonomi yang cukup besar sehingga negara-negara yang memiliki pengaruh dalam konflik ini segera mengambil langkah nyata. Masyarakat dunia juga diharapkan semakin sadar akan pentingnya solidaritas global dalam memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.
“Tidak ada pekerjaan, tidak ada sekolah, hingga genosida berhenti.” Kalimat ini menjadi simbol perjuangan yang kini menggema di berbagai belahan dunia. Dengan aksi ini, diharapkan komunitas internasional tidak lagi diam dan mulai bertindak nyata untuk mengakhiri penderitaan rakyat Gaza.