JAKARTAMU.COM | Dunia semakin kencang menyuarakan diakhirinya agresi bernuansa genosido Israel di Gaza. Tak kurang seruan itu disampaikan para pemimpin negara dalam forum-forum internasional maupun pernyataan resmi.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menilai semakin banyaknya institusi maupun tokoh keagamaan dunia yang bicara mengenai kemerdekaan Palestina dan mengadili Israel merupakan suara kemanusiaan. Tujuannya hanya satu, yakni mengakhiri genosida terstruktur di Gaza oleh Israel.
Suara-suara tersebut tak bisa mungkin diredam, apalagi dibungkam ketika akar masalah yang konflik tidak dipotong. Haedar pun mendorong agar dunia internasional memberikan sanksi lebih serius terhadap Israel atas penindasan yang dilakukan terhadap Palestina. Dia minta ada hukuman yang keras agar tidak ada negara lain yang tidak mengikuti jejak Israel.
“Dua negara yang merdeka dan berdaulat, sehingga tidak saling mengintervensi. Selama itu tidak dicari pemecahan, maka akan selalu ada konflik,” katanya di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (18/11/2024).
Menurut dia, jika konflik terus terjadi dan mencemari kemanusiaan, sudah sepatutnya dunia malu terhadap peradaban. Sebab sejak tahun ‘40-an negara-negara di dunia telah bersepakat untuk menciptakan dunia damai tanpa penindasan.
“Soal bagaimana mekanismenya, kita serahkan kepada PBB, Mahkamah Internasional,” katanya.
Haedar mengingatkan bahwa posisi Indonesia sesuai amanah konstitusi Indonesia konsisten menolak segala bentuk penindasan. Oleh karena itu, Indonesia menentang penindasan yang dilakukan Israel untuk Palestina. Dia berharap Indonesia terus menggalang dukungan untuk kemerdekaan Palestina, mencari solusi dua negara, dan memberikan sanksi kepada Israel.
