JAKARTAMU.COM | Secara kelembagaan Muhammadiyah seperti pohon yang menua: daun dan buahnya makin lebat, namun dikhawatirkan akarnya semakin menyusut dan keropos.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jakarta, Prof Dr Bunyamin M.Pd.I, pada Hari Bermuhammadiyah PDM Jakarta Barat, Sabtu 8 Februari 2025.
Akar yang ibaratkan Bunyamin adalah ranting dan cabang Muhammadiyah. “Ini hendaknya menjadi bahan renungan,” tuturnya.
Selanjutnya ia mengingatkan tentang peran vital cabang dan ranting sebagai ujung tombak dan fondasi bagi gerakan dakwah Muhammadiyah.
“Muhammadiyah adalah organisasi gerakan yang ujung tombaknya, selain kader, adalah ranting dan cabang,” ujarnya.
Ranting menjadi denyut nadi dari Persyarikatan Muhammadiyah, yang menjadi basis utama bagi perkembangan dan keberlanjutan gerakan di berbagai wilayah. Dari ranting inilah, katanya, Muhammadiyah dapat berkembang hingga tingkat cabang, daerah, bahkan wilayah.
Bunyamin menekankan pentingnya semangat untuk menghidupkan ranting sebagai upaya untuk meneguhkan kembali identitas Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah yang dinamis dan bersemangat dalam mengembangkan kreativitas serta amal sosial yang langsung dirasakan masyarakat luas.
Peran ranting dan cabang tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, namun juga mencakup sosial, ekonomi, pendidikan dan lainnya.
Ranting dan cabang Muhammadiyah harus menjadi basis bagi gerakan dakwah yang inklusif, aktif, dan relevan di masyarakat. “Ini arti penting LPCRPM sebagai basis kita menghidupkan kembali gerakan jemaah dan gerakan dakwah jemaah,” tegasnya.
Hanya saja, Bunyamin menyadari bahwa masih banyak masalah yang dihadapi Muhammadiyah dalam membangun ranting. Ia menyebut setidaknya ada 7 masalah.
- Jumlah ranting belum sebanding jumlah desa.
- Jumlah cabang tidak merata pada setiap kecamatan.
- Kondisi ranting ada yang mati, vakum, statis.
- Masjid di lingkungan Muhammadiyah tidak dikelola dengan baik sehingga sebagian direbut “orang lain”.
- Gerakan jamaah dan dakwah jamaah tidak berjalan.
- Kegiatan di basis jamaah lemah.
- Kelompok dakwah kelompok lain yang semakin gencar.
Di sisi lain, untuk Muhammadiyah di Jakarta, Bunyamin menyerukan agar seluruh ranting sudah menggelar musyawarah atau musyran sebelum masuk bulan Ramadan. “Ini sebagai bukti komitmen berputarnya roda organisasi dan perkaderan,” ujar Bunyamin.