WADAS, JAKARTAMU.COM | Dalam upaya mendukung masyarakat terdampak konflik agraria dan menyemarakkan bulan suci Ramadhan, LHKP PP Muhammadiyah, MHH PP Muhammadiyah, dan LBHAP PP Muhammadiyah berkolaborasi dengan LAZISMU PP Muhammadiyah menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Desa Wadas, Purworejo. Bantuan ini berupa dana penguatan ekonomi, alat ibadah, serta parcel Ramadhan untuk meringankan beban warga akibat dampak penambangan andesit dalam proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener.
Kepedulian Muhammadiyah untuk Warga Wadas
Program ini merupakan bentuk solidaritas bagi korban konflik agraria yang mengalami ketidakpastian lahan dan mata pencaharian akibat proyek tambang. Bantuan dana diberikan sebagai dukungan agar warga tetap kuat dan berdaya menghadapi tantangan sosial serta ekonomi yang mereka alami.
Selain itu, untuk menyambut bulan Ramadhan, Muhammadiyah menyalurkan bantuan alat ibadah, seperti sajadah, mukena, dan sarung, guna memperkuat spiritualitas masyarakat dalam menjalankan ibadah. Parcel Ramadhan yang berisi bahan makanan pokok juga diberikan untuk mendukung kebutuhan warga selama berpuasa.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. M. Busyro Muqaddas, S.H., M.Hum, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat terdampak. “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang mengalami kesulitan. Muhammadiyah akan terus mendukung pengembangan ekonomi masyarakat terdampak konflik agraria,” ujarnya.
Sarasehan Penguatan Ekonomi dan Simbolis Penyerahan Bantuan
Rangkaian kegiatan ini juga mencakup sarasehan penguatan ekonomi warga, launching bank pakan, dan penyerahan simbolik 18 ekor kambing dari LAZISMU untuk mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat. Acara ditutup dengan buka bersama sebagai simbol kebersamaan dan kepedulian sosial.
David Efendi, Koordinator Al-Maun Goes to Village, menyampaikan bahwa perjuangan warga tidak hanya membutuhkan bantuan materi, tetapi juga dukungan pengetahuan dan hukum. “Jika diperlukan, perjuangan hak warga melalui jalur hukum adalah sebuah kemuliaan, seperti dalam kasus gugatan lingkungan,” tegasnya.
Meskipun diguyur hujan deras, seluruh agenda berjalan dengan lancar. Muhammadiyah berharap inisiatif ini dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat serta menginspirasi berbagai pihak untuk turut serta dalam aksi kemanusiaan. (Dwi Taufan Hidayat)