JAKARTAMU.COM | Muhammadiyah terus memperluas kiprahnya dalam dunia pendidikan dan kesehatan. Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Bambang Setiaji, mengungkapkan rencana strategis Muhammadiyah dalam mengembangkan Program Studi Dokter Spesialis di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA).
Rencana ini diungkapkan dalam acara Buka Bersama Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada 20 Maret 2025. Menurut Bambang, langkah ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam meningkatkan kualitas tenaga medis di Indonesia.
“Muhammadiyah senantiasa berkontribusi bagi umat, termasuk dalam bidang tenaga medis. Ke depannya, kami akan berusaha membuka Program Studi Dokter Spesialis untuk menunjang kualitas dokter-dokter Muhammadiyah,” ujarnya.
Menjawab Kebutuhan Tenaga Medis Berkualitas
Muhammadiyah telah lama dikenal sebagai organisasi yang aktif dalam pelayanan kesehatan. Melalui jaringan rumah sakit dan klinik Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah, kebutuhan akan dokter spesialis semakin meningkat. Oleh karena itu, pembukaan program studi ini menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis yang kompeten dan berorientasi pada nilai-nilai Islam dan kemanusiaan.
Selain itu, kehadiran Program Studi Dokter Spesialis Muhammadiyah diharapkan mampu meningkatkan jumlah dokter spesialis di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan tenaga medis dengan keahlian khusus.
Penguatan Jurnal Ilmiah dan Daya Saing Akademik
Selain membahas pengembangan program studi baru, Bambang Setiaji juga menekankan pentingnya pembentukan tim jurnal internal di lingkungan PTMA. Ia menilai bahwa publikasi ilmiah menjadi faktor krusial dalam meningkatkan daya saing akademik dan kontribusi Muhammadiyah dalam dunia riset.
“Para akademisi PTMA perlu memiliki wadah khusus untuk publikasi jurnal ilmiah, termasuk skripsi mahasiswa. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat kualitas penelitian di lingkungan Muhammadiyah,” tambahnya.
Dengan adanya jurnal internal, Muhammadiyah dapat semakin aktif dalam menyebarluaskan hasil-hasil riset yang bermanfaat bagi masyarakat, sekaligus meningkatkan reputasi PTMA di kancah nasional maupun internasional.
Pertumbuhan Pesat PTMA dan Daya Tarik bagi Mahasiswa Asing
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Muttaqin, Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, memaparkan perkembangan terbaru PTMA per Maret 2025. Ia mengungkapkan bahwa jumlah mahasiswa di PTMA telah mencapai 658.259 orang, dengan komposisi 44% laki-laki (289.633 mahasiswa) dan 56% perempuan (368.626 mahasiswa).
Menariknya, PTMA semakin diminati oleh mahasiswa asing. Saat ini, tercatat lebih dari 3.342 mahasiswa internasional menempuh pendidikan di PTMA. Selain itu, lebih dari 4.500 mahasiswa non-Muslim juga memilih PTMA sebagai tempat menimba ilmu.
Data ini menunjukkan bahwa PTMA telah menjadi institusi pendidikan yang inklusif dan berkualitas, menarik minat mahasiswa dari berbagai latar belakang agama dan kebangsaan.
Muhammadiyah dan Masa Depan Pendidikan Tinggi di Indonesia
Muhammadiyah terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan rencana pembukaan Program Studi Dokter Spesialis, penguatan jurnal ilmiah, serta meningkatnya daya tarik PTMA di tingkat global, Muhammadiyah semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu pilar utama pendidikan di Tanah Air.
Ke depan, diharapkan langkah-langkah ini dapat memberikan manfaat besar bagi bangsa, baik dalam mencetak tenaga medis unggul, memperkuat riset akademik, maupun memperluas akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat. (Dwi Taufan Hidayat)