Kamis, November 21, 2024
No menu items!

Nasyiatul Aisyiyah Siap Internasionalisasi Narasi dan Gerakan

Must Read

JAKARTAMU.COM | Nasyiatul Aisyiyah (NA) memiliki sejarah panjang menyuarakan isu-isu perempuan dan anak Seiring perkembangan zaman, perlu strategi kerja sama agar nilai-nilai NA yang bersumber dari Al-Qur’an bisa disebarluaskan ke seluruh dunia.

“Berangkat dari semangat Al-Ma’un dan nilai-nilai para pendahulu, kita memiliki potensi yang besar di pasar yang inklusif. PPNA perlu merumuskan strategi kerjasama yang berintegritas untuk terus memberikan manfaat yang luas,” ungkap Ketua Umum PPNA Dina Puspitasari Webinar Diplomacy bertajuk Membingkai Narasi Mempertajam Aksi, Minggu (27/10/2024).

Sejak 1931, kata Dina, PPNA aktif merebut narasi isu sosial, khususnya dalam gerakan perempuan. Meski begitu, PPNA juga akan terus bersuara dalam isu-isu nasional seperti kekerasan terhadap perempuan, demi mencapai satu langkah ke arah yang lebih baik.

Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr Norma Sari, SH, MHum. menjelaskan pentingnya penguatan nilai gerakan Nasyiatul Aisyiyah menghadapi tantangan global. Anggaran dasar PPNA telah memuat konsep mengenai daya mitra. Hal itu menurutnya sangatlah penting untuk mendorong internasionalisasi gerakan ini.

“Meski sering membahas isu daya saing, tapi daya mitra atau kolaborasi juga menjadi hal yang penting untuk kita pahami bersama. Mengignat bahwa kemampuan membangun kemitraan dengan berbagai pihak juga krusial,” jelasnya.

Norma juga mengungkapkan, Islam berkemajuan dan konsep rahmatan lil alamin adalah kekuatan nyata dalam misi mewujudkan cita-cita kejayaan Islam. Menurutnya pendidikan adalah pilar utama yang menjadi landasan berbagai sektor sosial dan ekonomi.

“Dalam menghadapi tantangan global, saya menekankan pentingnya tradisi keilmuan, pemberdayaan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Dengan hal tersebut, harapannya dapat menciptakan kader-kader NA yang aktual,” tutur mantan ketua umum PPNA ini.

Sementara Praktisi Komunikasi Publik Nasrullah, MSi menekankan pentingnya NA membangun narasi yang kuat untuk membentuk identitas diplomasi berbasis isu sosial. Menurut dia, NA memiliki produk yang sangat berkualitas dan berfokus pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Dia mengutip kalimat Marty Neumeier, penulis merek AS: Branding is the process of connecting good strategy with good creativity. Branding bukan sekadar logo atau slogan, melainkan menciptakan identitas kuat dan relevan. Dia adalah gabungan strategi yang tepat dan kreativitas yang menarik.

“Saya yakin dengan strategi yang tepat, NA mampu menggaungkan isu-isu penting. Membawa dampak nyata, dan menghidupkan cerita di dalamnya,” pungkas Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Buta Maritim, Namarin Kritik Erick Thohir Angkat Heru sebagai Dirut ASDP

JAKARTAMU.COM | Kabar mengejutkan datang dari industri maritim nasional. Pada Selasa, 19 November 2024 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir...

More Articles Like This