Senin, Maret 31, 2025
No menu items!
spot_img

Nurzengky Sebut Lailatul Qadar Peristiwa Luar Biasa yang Disediakan Allah

Must Read

JAKARTAMU.COM | Mengenang Rally Sepeda rute Jakarta-Solo 40 tahun silam, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Cabang Tanahabang Jakarta Pusat menggelar Reuni. Acara ini dirangkai dengan buka puasa bersama, shalat wajib berjamaah dan berlanjut tarawih serta diseling siraman rohani oleh DR Sidi Nurzengky Ibrahim, MM., Ph.D., yang mengusung tema: Kapankah Lailatul Qadar Terjadi.

Rangkaian Tarawih malam ke-28 Ramadhan 1446 Hijriyah itu berlangsung khusyuk dalam hidmat. Kehadiran Nurzengky di tengah-tengah jamaah atas undangan alumni AMM Cabang Tanahabang . Acara ini berlangsung di Jalan Petamburan 2 (depan RS Pelni) Jakarta Pusat, bertepatan dengan Kamis, 27 Maret 2025 malam.

“Lailatul qadr merupakan malam yang didamba oleh banyak kaum muslim dan mukmin. Lailatul qadr, adalah sebuah malam yang nilainya lebih baik dari pada seribu bulan, atau setara 83 tahun 4 bulan,” sebut Nurzengky.

Sejarah dan asal usul diturunkannya Lailatul Qadar, tambah Nurzengky, merupakan peristiwa luar biasa yang disediakan oleh Allah untuk ummatnya Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam. “Lailatul qada bermula dari kisah Nabi Syam’un atau Samson,” kata dia.

Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa sejarah diturunkannya Lailatul Qadar penting diketahui oleh segenap ummat muslim; Mengingat, kisah ini sangat jarang dibahas. Dalam satu Hadis dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Carilah Lailatul Qadar pada malam sepuluh yang terakhir dari (bulan) Ramadhan.

“Keutamaan Lailatul Qadar yang lebih afdhal atau lebih baik dari pada melakukan ibadah selama 1.000 bulan ini telah ditegaskan di dalam Alqur-an, Surat Al Qadar ayat 1 sampai 5,” kata Nurzengki seraya melafalkan:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadar ayat 1-5).

“Turunnya malam kemuliaan itu ternyata memiliki kisah menarik. Bermula dari Nabi Syam’un, yaitu seorang Nabi dari kalangan Bani Israel yang dikenal memiliki fisik yang kuat melawan kemungkaran. Nabi Syam’un Ghozi ‘alaihissalam dijuluki Samson. Beliau memiliki beberapa julukan lain,” ungkap Nurzengky.

Dijelaskannya, bahwa dalam bahasa Arab Nabi ini disebut Syamsyawn atau Syam’un. Dalam bahasa Ibrani, disebut Simson. Dalam bahasa Tiberias disebut Shimshon. Dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.

Ada pun nama Syam’un sendiri artinya yang berasal dari matahari. Sedangkan Al-Ghozi, artinya yang berasal dari Ghazi (Ghaza, Palestina). “Beliau merupakan hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno. Nabi Syam’un Ghozi memiliki mukjizat dapat melunakkan besi dan dapat merobohkan istana,” terang dia.

Cerita mengenai Syam’un, tambah Nurzengky, merupakan cerita Israiliyat yang diceritakan turun temurun di jazirah Arab; Jauh sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lahir.

Dalam Kitab Muqasyafatul Qulub karangan Imam Al-Ghazali diceritakan bahwa Rasulullah berkumpul bersama para sahabat di bulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Syam’un Ghozi yang membuat beliau tersenyun.

“Syam’un adalah Nabi dari Bani Israel yang diutus di tanah Romawi. Dikisahkan, Nabi Syam’un berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu wa ta’ala. Keperkasaan Nabi Syam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafir saat itu, yakni Raja Israel,” tandas dia.

Akhirnya, sebut Nurzengky lagi, Sang Raja Israel itu mencari jalan untuk menundukkan Nabi Syam’un. Berbagai upaya pun dilakukan dan diimingi akan mendapat hadiah emas dan permata berlimpah.

Singkat cerita, Nabi Syam’un Ghozi terpedaya oleh isterinya. Karena sayangnya dan cintanya kepada sang istri, Nabi Syam’un berkata pada istrinya, “Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku.”

Akhirnya, Nabi Syam’um diikat oleh istrinya saat tertidur. Lalu ia dibawa ke hadapan sang raja. Kemudian Syam’un disiksa hingga dibutakan matanya dan diikat serta dipertontonkan ke khalayak ramai di istana raja.

Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya, jelas Nurzengky, Nabi Syam’un berdoa kepada Allah. “Doanya dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah. Doa Nabi Syam’un dikabulkan Allah. Istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya, semua hancur,” katanya.

Kemudian Nabi Syam’un bersumpah kepada Allah akan menebus semua kekhlafan dnkelalaian dirinya dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang lamanya 1.000 bulan, tanpa henti. Semua itu atas hidayah dari Allah Ta’ala.

“Riwayat lain menyebutkan, ketika doa Syam’un dikabulkan oleh Allah, Nabi Syam’un menggunakan kekuatan untuk meruntuhkan seluruh istana sehingga mengorbankan raja dan istri sendiri. Setelah kejadian itu, Nabi Syam’un kemudian bersumpah untuk beribadah selama 1.000 bulan atau sekitar 83 tahun 4 bulan, tanpa henti,” ungkap dia.

Kisah Nabi Syam’un tersebut membuat Rasulullah Muhammad Saw tersenyum. Ketika Rasulullah selesai menceritakan kisah Nabi Syam’un yang berjihad fisabilillah selama 1.000 bulan, papar Nurzengky, para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti Nabiyullah Syam’un Ghozi.”

Rasulullah Saw, kala itu diam sejenak. Lantas, Malaikat Jibril pun datang dan mewahyukan kepada Rasulullah terkait satu malam yang sangat agung. Bahwa pada bulan Ramadhan ada sebuah malam, di mana malam itu lebih baik dari pada 1000 bulan.

“Itulah Lailatul Qadar yang jika kita mendapatkannya, maka malam itu lebih baik daripada 83 tahun 4 bulan atau menyamai ibadahnya Nabi Syam’un seribu bulan,” tutur Nurzengky.

Ia juga menjelaskan, dalam Kitab Qishashul Anbiyaa dikisahkan bahwa Rasulullah Saw tesenyum sendiri, lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya: “Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika di mana seluruh manusia dikumpulkan di Mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga. Ada salah seorang Nabi yang dengan membawa pedang, namun tidak mempunyai pengikut satu pun, masuk ke dalam surga, dia adalah Nabi Syam’un.”

Setelah ceramah Nurzenky dalam acara reuni AMM di Jalan Petamburan 2 (depan RS Pelni) Jakarta Pusat tersebut, imam dan jamaah tarawih melaksanakan shalat witir. Seusai rangkaian acara terkat pelaksanaan shalat tarawih termasuk witir, acara dilanjutkan dengan podcast guna mengabadikan kagiatan sekaligus mendorong kreativitas para pemuda, dipimpin Ustadz Angga Ragner. (*/agk)

Kisah Sufi Ibrahim Khawwas: Sifat Murid

JAKARTAMU.COM | Dikisahkan bahwa Ibrahim Khawwas, ketika masih muda, ingin menimba ilmu dari seorang guru. Ia pun mencari seorang...

More Articles Like This