JAKARTAMU.COM | Seperti halnya Lebaran, pada Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mobilitas masyarakat meningkat drastis. Jalanan padat dengan deretan kendaraan, pusat perbelanjaan ramai pengunjung, dan tempat wisata penuh pelancong.
Bukan hanya meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, kondisi ini juga membuka peluang terjadinya kejahatan jalanan hingga ancaman terorisme. Itulah salah satu alasan Mabes Polri menggelar Operasi Lilin setiap menjelang pergantian tahun.
Operasi tahunan ini melibatkan ribuan personel dari berbagai instansi, termasuk TNI, di bawah kendali Polri. Akhir 2024 ini, Polri menggelar Operasi Lilin Agung. Selama 13 hari sejak 21 Desember, operasi ini melibatkan 141.605 personel gabungan.
Baca juga: KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru Kasus Harun Masiku: Salah Satunya Hasto Kristiyanto
Jumlah tersebut terdiri atas 75.447 personel Polri, 13.826 personel TNI, dan 52.332 personel dari berbagai instansi terkait. Ratusan ribu personel gabungan tersebut bertugas di 2.794 posko, yang terbagi menjadi 1.852 pos pengamanan, 735 pos pelayanan, 207 pos terpadu.
Menurut Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, seluruh personel tersebut bertugas mengamankan 61.452 objek, mulai gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, objek wisata maupun objek-objek perayaan tahun baru.
“Kami bersama TNI, didukung pemangku kepentingan terkait, termasuk organisasi massa yang selama ini terus bersinergi., bersama-sama melaksanakan kegiatan pengamanan ibadah Natal, baik malam ini maupun kegiatan ibadah lain,” ujar dia saat meninjau pengamanan Gereja Katedral di Jakarta Pusat menjelang Misa Malam Natal, Selasa (24/12/2024).
Baca juga: Haedar Nashir Bicara Erosi Moral, Singgung Anwar Usman sampai Gus Miftah
Perayaan Natal Aman
Sesuai tujuannya, fokus utama Operasi Lilin adalah menciptakan rasa aman bagi masyarakat, terutama selama momentum perayaan Natal hingga lepas malam tahun baru. Namun seberapa besar efektivitas operasi ini mencegah ancaman terorisme, kejahatan jalanan, juga kecelakaan lalu lintas?
Operasi Lilin mengutamakan pengamanan di lokasi rawan seperti terminal, stasiun, pelabuhan, tempat ibadah, dan pusat perbelanjaan. Kehadiran polisi di titik-titik strategis semestinya mengurangi kasus pencurian, pencopetan, hingga pembegalan, kendati di kawasan minim pengawasan tetap menjadi celah.