JAKARTAMU.COM | Salat rawatib merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Ummu Habibah, istri Rasulullah ﷺ, kita diberikan kabar gembira bahwa siapa saja yang rutin melaksanakan salat sunnah rawatib sebanyak 12 raka’at dalam sehari-semalam akan dibangunkan rumah di surga.
Hadis ini menjadi motivasi yang besar bagi umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah shalat yang sunah ini.
Dalil Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang pentingnya melaksanakan shalat, baik yang fardu maupun sunnah. Salah satu ayat yang berkaitan dengan hal ini adalah:
وَأَقِمْ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي “Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.”
(QS. Taha: 14)
Ayat ini menunjukkan pentingnya salat dalam kehidupan seorang Muslim. Salat adalah salah satu cara utama untuk mendekatkan diri kepada Allah. Salat sunnah rawatib, meskipun tidak wajib, tetap mendapat perhatian khusus karena keutamaannya yang besar.
Hadis Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ memberikan kabar gembira bagi umatnya yang melaksanakan salat sunnah rawatib sebanyak 12 raka’at dalam sehari. Hadis yang diriwayatkan oleh Ummu Habibah, istri Nabi ﷺ, berbunyi:
مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim)
Hadis ini memberikan motivasi kuat bagi umat Islam untuk melaksanakan salat sunnah sebanyak 12 raka’at dalam sehari-semalam. Salat sunnah rawatib ini terdiri dari:
2 raka’at sebelum Shalat Subuh,
4 raka’at sebelum Shalat Dzuhur dan 2 raka’at setelahnya,
2 raka’at setelah Shalat Maghrib,
2 raka’at setelah Shalat Isya.
Dengan melaksanakan shalat sunnah ini, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan pahala yang besar, tetapi juga jaminan dari Allah untuk mendapatkan rumah di surga, sebagai ganjaran dari ketaatan mereka.
Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib dalam Kehidupan Sehari-hari
Para periwayat hadits ini, seperti Ummu Habibah, ‘Ambasah bin Abi Sufyan, ‘Amr bin Aws, dan An Nu’man bin Salim, menggambarkan bagaimana mereka tidak pernah meninggalkan shalat sunnah ini setelah mendengar hadits tersebut dari Rasulullah ﷺ. Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian dan kesungguhan mereka dalam mengikuti ajaran Nabi ﷺ. Mereka merasa bahwa dengan melaksanakan shalat sunnah ini, mereka dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, terutama dengan jaminan rumah di surga.
Tindak Lanjut dari Hadis ini
Penting bagi setiap Muslim untuk meneladani para sahabat dan tabi’in yang sangat memperhatikan ibadah sunnah. Mereka menjadikan hadis ini sebagai pengingat dan pendorong untuk tidak meninggalkan shalat sunnah rawatib, karena mereka sangat menginginkan kebaikan dan ganjaran dari Allah, yaitu rumah di surga. Seharusnya, kita pun demikian, tidak hanya mengerjakan shalat wajib, tetapi juga memperbanyak amalan sunnah, terutama shalat rawatib, yang memiliki keutamaan yang besar.
Kesimpulan
Melalui hadis ini, kita mendapatkan pelajaran penting tentang pentingnya menjaga ibadah sunnah, terutama shalat rawatib. Melaksanakan 12 raka’at shalat sunnah dalam sehari-semalam dapat mendatangkan keberkahan dalam hidup kita, serta menjadi sebab Allah membangunkan rumah di surga bagi kita. Oleh karena itu, mari kita senantiasa istiqomah dalam menjaga amalan sunnah ini, dan berharap semoga dengan amalan tersebut, kita bisa meraih surga-Nya yang penuh kenikmatan.
Dwi Taufan Hidayat, Penasihat Takmir Mushala Al-Ikhlas Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang