Senin, Januari 27, 2025
No menu items!

Orang Zalim Disiksa Dunia Akhirat

Must Read

JAKARTAMU.COM | Indonesia negara hukum, tetapi wajah penegakan hukum di negara ini tampak demikian buram. Persepsi yang demikian tak hanya terbentuk di benak para ahli atau komunitas berpendidikan tinggi, melainkan juga dipahami semua komunitas di akar rumput.

Hari-hari ini, banyak kalangan merasakan bahwa kalimat ‘Indonesia negara hukum’ itu hanya sebatas klaim yang sudah kehilangan hakikat maknanya.

Orang zalim tidak tersentuh hukum dunia, orang zalim yang tak kunjung ditangkap KPK, orang zalim hanya dihukum sumpah serapah dari yang dizalimi. Setelah itu mereka lenggang kangkung saja.

Banyak orang zalim menikmati dunia dan dipuja begitu banyak orang lain setelah matinya. Tapi bagi seorang muslim yang mengimani yaumul hisab hal seperti itu tidaklah membuat iri. Menderita di dunia karena tidak mendapatkan keadilan bukanlah akhir segalanya. Ada hari di mana Allah menghitung semua perbuatan kita di dunia.

Itulah sepenggal pernyataan Ustaz Sumaryono Lc S.Pd dalam kajian ba’da subuh, Minggu (26/1/2025). Menurut dia, keyakinan pada hari akhir memberikan harapan dan penghiburan bagi setiap individu muslim dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup.

Keyakinan bahwa kehidupan di dunia ini adalah ujian sementara. Ada kehidupan abadi yang lebih baik di akhirat. Hari akhir memberi stimulasi individu beriman untuk menghadapi tantangan dengan ketabahan dan kepercayaan diri.

Tiga Kali Siksaan untuk Fir’aun dan Orang Zalim

Sumaryono yang juga anggota bimbingan rohani (Bimroh) Rumah Sakit Islam (RSI) Pondok Kopi Jakarta Timur ini juga menerangkan bahwa Allah telah menyatakan Firaun sebagai orang yang zalim disiksa tiga kali.

Allah tidaklah menciptakan dan memberikan rizki kepada kita begitu saja, tanpa perintah maupun larangan. Untuk menegakkan hujjah pada hamba, Allah mengutus seorang Rasul. Barang siapa yang mentaati Rasul, maka ia akan masuk surga. Barang siapa yang durhaka, ia akan masuk neraka.

Lihatlah contoh konkret bagaimana kedurhakaan Fir’aun yang enggan taat pada utusan Allah, yaitu Musa, akhirnya ia pun disiksa dengan siksaan yang pedih. Siapa saja orang masa kini yang punya jejak hidup mencontoh atau melakukan kezaliman seperti Fir’aun, mereka pun akan sengsara seperti penguasa Mesir itu.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولًا (15) فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيلًا (16)

“Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Makkah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang Rasul kepada Fir’aun. Maka Fir’aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat.” (QS. Al Muzammil: 15-16).

Fir’aun telah benar-benar kufur. Ia mendurhakai Musa, yaitu enggan mentaatinya. Akibatnya Allah memberinya siksa yang pedih. Ada tiga siksa yang diberikan kepada Fir’aun sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat berikut,

1- Fir’aun dan pengikutnya ditenggelamkan.

مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا فَأُدْخِلُوا نَارًا

“Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka.” (QS. Nuh: 25).

Dalam ayat lain disebutkan,

فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ وَهُوَ مُلِيمٌ

“Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela.” (QS. Adz Dzariyat: 40).

2- Akan disiksa di kubur hingga hari kiamat.

النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا

“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat.” (QS. Al Mu’min: 46).

3- Jika dibangkitkan pada hari kiamat, ia akan mendapatkan siksa yang pedih.

وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

“(Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS. Al Mu’min: 46).

Orang zalim dan para pengikutnya merasa bisa berbuat seenaknya. Mereka merasa bisa dengan mudah mengatur dunia, membeli hukum yang mengenai diri mereka. Tapi bacalah kisah ketika Firaun merasa bangga bisa menang atas Nabi Musa, sombong ketika memegang kekuasaan, dengan tiba-tiba saja berada di pintu maut ketika tenggelam di Laut Merah bersama para pengikutnya. Itulah sakaratul maut yang luar biasa sakitnya, tidak langsung mati melainkan mati tenggelam pelan-pelan.

Istidraj adalah azab terkejam di dunia

Dari ‘Uqbah bin Amir RA, dari Rasulullah SWA: “Apabila engkau melihat Allah mengaruniakan dunia kepada seorang hamba sesuai dengan yang ia inginkan, sementara ia tenggelam dalam kemaksiatan, maka ketahuilah itu hanya istidraj dari-Nya.”

Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu adalah azab baginya apakah dia bertaubat atau semakin jauh.

Ada seorang yang maksiatnya lancar tapi rezekinya juga lancar. Ia tidak dalam ketaatan namun bergelimang berbagai kelebihan. (*)

Cerpen: Di Bawah Pohon Rindang

Dwi Taufan Hidayat | Sekretaris Korp Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah PAGI itu, angin bertiup lembut, menembus celah dedaunan pohon...

More Articles Like This