JAKARTAMU.COM | Pasar kecantikan dan perawatan pribadi Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) diproyeksikan mencapai $60 miliar pada tahun 2025, naik dari valuasinya saat ini sebesar $46 miliar, menurut laporan baru yang dirilis oleh Beautyworld bekerja sama dengan BeautyMatter.
“Laporan Pasar Timur Tengah Beautyworld x BeautyMatter 2024: Masa Lalu, Sekarang, Masa Depan” menawarkan pandangan mendalam tentang industri kecantikan yang berkembang pesat di kawasan tersebut, menelusuri evolusinya dari zaman kuno hingga saat ini, dan memperkirakan tren masa depan.
Demografi muda mendorong pertumbuhan pasar
Laporan tersebut menyoroti populasi muda yang terhubung secara digital di kawasan tersebut sebagai pendorong utama pertumbuhan.
Penduduk berusia di bawah 30 tahun mencakup 55 persen dari populasi MENA, dibandingkan dengan 36 persen di negara-negara Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
“Perusahaan kecantikan yang ingin memanfaatkan generasi konsumen muda yang berpengaruh ini harus memiliki pendekatan yang cerdas secara digital dan mengutamakan nilai-nilai,” kata laporan itu, yang mencatat bahwa kebiasaan pembelian Gen Z semakin memprioritaskan merek yang memiliki cerita, tujuan, dan nilai jual yang unik.
Flyn Roberts, Chief Commercial Officer Messe Frankfurt Timur Tengah, penyelenggara Beautyworld, berkomentar, “Kami berharap laporan ini akan menjadi tolok ukur industri baru dengan tujuan untuk menyatukan data dan penelitian pasar utama ke satu tempat guna menyediakan cetak biru bagi industri global untuk lebih memahami dan memanfaatkan peluang yang terus berkembang bagi merek lokal maupun asing di kawasan yang dinamis dan terus berkembang ini.”
Pertumbuhan dua digit di seluruh kategori kecantikan
Laporan tersebut memprediksi pertumbuhan dua digit di seluruh kategori kecantikan utama di kawasan ini hingga tahun 2027, dengan total Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (CAGR) sebesar 12 persen, tertinggi secara global menurut McKinsey dan Euromonitor.
Temuan utama termasuk bahwa pasar wewangian global diprediksi bernilai $7,21 miliar pada tahun 2032, sebagian besar didorong oleh UEA dan Arab Saudi; wanita di negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menghabiskan rata-rata $63 untuk tata rias dan $52 untuk perawatan kulit per bulan; pria di GCC menghabiskan rata-rata $16 per bulan untuk perawatan kulit; dan pasar layanan spa MENA bernilai $25,77 miliar pada tahun 2023.
Bangkitnya merek kecantikan A dan merek regional
Laporan ini juga menyoroti meningkatnya permintaan terhadap merek dan produk A-beauty (kecantikan Arab) yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi spesifik konsumen kecantikan Timur Tengah.
Kelly Kovack, Pendiri dan CEO BeautyMatter, mengatakan, “Pendekatan kami dengan laporan pasar ini adalah melakukan penelaahan mendalam ke wilayah yang sangat dinamis untuk membekali para pembaca dengan data dan intelijen yang dibingkai dengan konteks sejarah dan budaya untuk menginformasikan strategi mereka di Timur Tengah.”
Laporan tersebut mengutip contoh merek regional yang memberi dampak pada pasar Barat, seperti Asteri yang berbasis di Saudi dan dikelola oleh wanita serta rumah parfum mewah Oman, Amouage, yang mengarahkan pandangan mereka pada ekspansi global dan pengakuan internasional.
Konteks sejarah
Laporan tersebut memberikan perspektif sejarah yang unik tentang kecantikan di Timur Tengah, dengan mencatat bahwa para arkeolog baru-baru ini menemukan apa yang mungkin merupakan contoh lipstik paling awal, yang berasal dari hampir 4.000 tahun yang lalu.
Dr. Bibi Ghalaie, pendiri dan Direktur Medis Klinik Dokter Bibi di London, menggambarkan estetika kecantikan khas daerah ini sebagai “mata berbentuk almond, bibir penuh, alis tebal, fitur wajah tegas, dan garis rambut kuat.”
“Estetika kecantikan Timur Tengah telah menjadi tren kecantikan yang umum dan diidam-idamkan baik oleh pria maupun wanita di seluruh dunia,” imbuh Dr. Ghalaie.
Dampak media sosial
Laporan tersebut menekankan pertumbuhan signifikan dalam e-commerce dan media sosial di Timur Tengah selama dekade terakhir. Arab Saudi, khususnya, membanggakan salah satu tingkat konsumsi konten online tertinggi di dunia, yakni sebesar 82 persen.
“Wanita Arab memandang dunia digital sebagai perluasan daring dari komunitas mereka di dunia nyata, dengan 71 persen dari seluruh wanita berpartisipasi dalam jejaring sosial,” demikian pernyataan laporan tersebut.
Sektor e-commerce di Timur Tengah diproyeksikan mencapai $50 miliar pada tahun 2025, yang mencerminkan transformasi digital yang pesat di kawasan tersebut.
Bahan-bahan lokal dan warisan
Laporan tersebut menekankan pentingnya bahan-bahan lokal dan warisan budaya di pasar kecantikan Timur Tengah. Jane Henderson, Ketua Kecantikan dan Kesehatan di Mintel Group, menyatakan, “Di Timur Tengah, konsumen mencari merek yang menghargai dan menggunakan sumber daya lokal, melestarikan tradisi adat, dan mendukung ekonomi lokal dengan 79 persen konsumen Arab Saudi setuju bahwa warisan budaya merupakan bagian penting dari identitas mereka.” (Alarabiya)