Minggu, April 20, 2025
No menu items!

PCM Pekajangan Mercusuar Muhammadiyah di Jawa Tengah, Terus Berkembang dan Makin Kaya

Must Read

PEKALONGAN, JAKARTAMU.COM | Ribuan warga Muhammadiyah di Pekajangan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, tumpah ruah dalam halalbihalal Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Pekajangan, Sabtu (19/4/2035). Dikemas dalam acara pengajian dan silaturahmi di Masjid At Taqwa Pekajangan, hadir Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Rozihan, yang sekaligus memberikan tausiyah. Hadir pula Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman, didampingi beberapa staf dari Pemkab Pekalongan.

“Kita mengadakan pengajian halalbihalal, insya Allah 1500 orang hadir, untuk mempererat silaturahmi warga Muhammadiyah dan Aisyiyah agar lebih bermanfaat, bersama-sama menggerakkan, agar bermanfaat untuk umat,” terang Abdul Somad, ketua PCM Pekajangan.

Menurut Somad, di usia yang ke-103 tahun, Muhammadiyah Pekajangan telah memiliki 16 pimpinan ranting, dan aneka amal usaha yang dikelola secara profesional. ”Kami berdiri tahun 1922, berarti sekarang berusia 103 tahun. Kami memiliki aset pendidikan dari playgroup sampai perguruan tinggi, dua rumah sakit, serta masjid dan musala yang ada hampir ada di seluruh gang,” tegas Abdul Somad.

Di Periode kedua kepemimpinannya ini Pimpinan Cabang Muhammadiyah sedang mengembangkan amal usaha Sekolah Luar Biasa (SLB) yang diberi nama SLB Muhammadiyah Pekajangan Lentera Hati.

“Saat ini kita sedang menggagas SLB, alhamdulillah sudah mulai jalan, insya Allah mulai berjalan Sekolah Luar Biasa SLB Muhammadiyah Pekajangan Lentera Hati yang terbuka untuk umum, namun kuota masih kecil, paling 16 anak pertahun. Padahal di Kabupaten Pekalongan baru pertama kali,” imbuh Somad.

Tak berhenti di situ, Muhammadiyah Pekajangan tahun ini membuka food court “Plataran Pekajangan”  di Kompleks Kampus Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP,). Tempat itu menyajikan aneka kuliner yang bekerja sama dengan berbagai pelaku usaha kuliner lokal.

“Food court Plataran Pekajangan dikelola majelis ekonomi. Bahkan setiap Iduladha kami juga menjual hewan kurban,” tutur Abdul Somad.

Dengan perkembangannya yang luar bias aitu, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah Rozihan acara menyampaikan bahwa Muhammadiyah Pekajangan layak jadi mercusuar Muhammadiyah di Jawa Tengah.

“Pekajangan ini merupakan wilayah Muhammadiyah tertua di Indonesia, jadi layak menjadi mercusuar Muhammadiyah di Jawa Tengah. Beberapa amal usahanya tumbuh hingga sekarang,” kata Rozihan.

Dia menilai PCM Pekajangan berhasil melakukan pembinaan dan perkaderan dengan kuat, terbukti saat ini anak cucu para pendiri Muhammadiyah masih eksis menjadi pengurus secara turun temuru.

“Tak hanya itu, anak cucunya menjadi pengurusnya (Muhammadiyah Pekajangan).  Biasanya kalau orang tua, kakek hilang yang kebawah ikut hilang, di Pekajangan tidak. Jadi, di sini adalah Muhammadiyah turunan, yang kualitasnya berbeda dengan yang menemukan. Yang awal keturunan masih kuat, berarti pembinaan generasi lama kuat,” ujar Rozihan.

Harta, Kelas, dan Takwa: Menimbang Martabat Manusia dalam Tiga Paradigma Dunia

JAKARTAMU.COM | Di tengah pusaran perubahan zaman yang serba cepat, manusia senantiasa mencari pijakan untuk memahami siapa dirinya...
spot_img

More Articles Like This