Minggu, April 13, 2025
No menu items!

Peluncuran Buku Panduan 7KAIH Langkah Awal Menuju Generasi Unggul

Must Read

JAKARTAMU.COM | Jumat (11/4/2025) pagi, anak-anak berwajah ceria memenuhi halaman SMP Negeri 41 Jakarta. Melakukan gerakan Senam Anak Indonesia Hebat, mereka menggerakkan tubuh, sekaligus menyambut harapan baru.

Pagi itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed meluncurkan Buku Panduan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH). Buku panduan ini adalah wujud dari sebuah gerakan transformatif yang mengajak seluruh ekosistem pendidikan—sekolah, keluarga, masyarakat, hingga media—untuk bersama-sama membentuk karakter anak-anak Indonesia.

Mu’ti menegaskan, inisiatif ini merupakan kelanjutan dari amanat para pendiri bangsa, yaitu mencetak generasi penerus yang bukan hanya cerdas, tapi juga berkarakter mulia.

“Ini adalah bentuk nyata komitmen kita bersama untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang hebat—cerdas, sehat, berakhlak, terampil, dan berdedikasi pada bangsa,” tutur Prof. Mu’ti. “Merekalah yang kelak akan menakhodai negeri ini menuju Indonesia Emas 2045.”

Dalam pandangan Mu’ti, pendidikan anak bukanlah beban tunggal sekolah. Ia menekankan pentingnya sinergi melalui Catur Pusat Pendidikan—empat poros pembentuk karakter. Selain sekolah, juga orang tua, masyarakat, dan media. Guru dan tenaga pendidik menjadi teladan di ruang kelas, orang tua membangun kebiasaan di rumah, masyarakat menciptakan lingkungan yang mendukung, dan media berperan sebagai penyebar nilai-nilai positif.

Dengan pendekatan ini, buku panduan 7KAIH diharapkan mampu mengakar sebagai budaya hidup anak-anak Indonesia. Bukan sekadar program musiman, tetapi pembiasaan jangka panjang yang melekat dalam keseharian.

Kepala SMP Negeri 41 Jakarta, Metrin Evivi, menjadi salah satu pelaku perubahan yang langsung mengintegrasikan gerakan ini dalam kehidupan sekolah. Mulai dari budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), kegiatan keagamaan rutin, hingga pelaksanaan Pagi Ceria yang menjadi ajang refleksi kebiasaan baik anak.

“Kami tak hanya mengajarkan, tapi juga mengingatkan terus-menerus. Lewat banner di kelas, rapat dengan orang tua, hingga refleksi rutin di kelas oleh guru,” ujar Metrin.

Langkah-langkah konkret seperti ini menjadi penting untuk membumikan nilai-nilai yang terkandung dalam 7KAIH. Sekolah menjadi lahan subur di mana benih-benih karakter unggul ditanam dan dipupuk setiap hari.

Peluncuran buku panduan ini adalah awal dari perjalanan panjang membentuk generasi yang tak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga kuat dalam nilai dan prinsip. Pendidikan karakter tidak bisa dibentuk dalam ruang hampa; ia membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh komponen bangsa.

Dengan dukungan yang kuat dan berkelanjutan dari semua pihak, Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat berpotensi menjadi fondasi kuat bagi lahirnya pemimpin masa depan yang tangguh dan berintegritas.

Saat Anak Tak Lagi Ceria: Membaca Tanda, Memahami Luka, dan Mengatasi Dampak Bullying

"ANAK saya kenapa ya jadi pendiam? Padahal dulu begitu ceria." "Dia sering mengeluh sakit tiap mau sekolah. Tapi ke dokter,...
spot_img

More Articles Like This