AMBARAWA, JAKARTAMU.COM | Pemerintah Kabupaten Semarang menegaskan komitmen untuk tidak memangkas dana hibah keagamaan. Hal ini disampaikan dalam pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXXI tingkat Kabupaten Semarang di halaman SMPN 2 Ambarawa, Selasa (29/4/2025)
Pembukaan MTQ yang berlangsung meriah itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Semarang, Rudi Susanto, mewakili Bupati H. Ngesti Nugraha. Rudi juga menyerahkan piala bergilir kepada Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Semarang, H. Ta’yinul Biiri Bagus Nugroho, yang selanjutnya akan diperebutkan oleh 19 kafilah dari berbagai kecamatan di Kabupaten Semarang.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Rudi, Bupati Ngesti Nugraha menegaskan pentingnya MTQ sebagai wahana strategis untuk memperkuat karakter anak bangsa melalui internalisasi nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan era globalisasi.
“Komitmen Bapak Bupati dan Pemkab Semarang terhadap pembangunan keagamaan sangat kuat. Dana hibah keagamaan tidak terkena efisiensi, ini bentuk keberpihakan kepada penguatan nilai spiritual dan moral masyarakat,” tegas Rudi.
Kebijakan tidak memotong dana hibah keagamaan mendapat apresiasi langsung dari Ketua LPTQ yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang, H. Ta’yinul Biiri Bagus Nugroho. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang terus diberikan oleh Bupati dan DPRD Kabupaten Semarang dalam menjamin keberlangsungan program-program keagamaan lintas agama.
“Ditengah kebijakan efisiensi anggaran, bantuan untuk kegiatan keagamaan, tidak hanya Islam tetapi juga Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha, tidak mengalami pengurangan. Ini mencerminkan kepedulian dan keadilan sosial dalam pembangunan spiritual masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa LPTQ Kabupaten Semarang tidak hanya menggelar MTQ, tetapi juga aktif dalam menyelia pengajaran nilai-nilai Al-Qur’an di berbagai institusi pendidikan keagamaan seperti Madrasah Diniyah, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), dan pondok pesantren. LPTQ juga berperan dalam memfasilitasi para juara MTQ untuk melangkah ke level provinsi dan nasional.
MTQ ke-XXXI ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah untuk menjaga ekosistem keagamaan yang sehat dan inklusif, serta menjadi bukti bahwa pembangunan spiritual tetap menjadi prioritas, meskipun di tengah pengetatan fiskal.
Dengan tidak tersentuhnya dana hibah keagamaan dalam kebijakan efisiensi, Pemkab Semarang mengirimkan pesan kuat bahwa pembangunan bukan hanya soal infrastruktur fisik, tapi juga pembangunan moral dan nilai. Sebuah langkah bijak di tengah zaman yang semakin komplek.