Kamis, Desember 12, 2024
No menu items!

Pendekar Utama Tapak Suci Bicara Filosofi Pencak Silat

Tapak Suci DKI Jakarta telah melahirkan banyak atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Must Read

JAKARTAMU.COM | Di balik gerakannya yang dinamis, pencak silat menyimpan nilai-nilai luhur. Kedisiplinan, kesabaran, serta rasa hormat hanyalah sedikit dari banyak nilai yang diajarkan pencak silat dalam upaya membangun karakter bangsa.

Itulah alasan pencak silat memiliki potensi besar untuk membentuk generasi muda yang unggul, baik secara fisik maupun mental.

“Pencak Silat bukan hanya tentang jurus dan tendangan, tetapi juga tentang nilai-nilai luhur yang bisa diwariskan kepada generasi muda,” ujar Yosep Erick, Pendekar Utama yang juga ketua II Pimwil Tapak Suci DKI Jakarta dalam Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI Jakarta, Minggu (8/12/2024).

Baca juga: Tapak Suci Jakarta Rumuskan Strategi Lahirkan Juara Dunia Pencak Silat

Dalam diskusi bertema Pencak Silat sebagai Warisan Budaya untuk Pembangunan Karakter Bangsa ini, Yosep mengungkapkan Tapak Suci DKI Jakarta telah melahirkan banyak atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Di antara nama-nama yang pernah mengharumkan Jakarta di berbagai kejuaraan adalah Tuti Winarni (Juara SEA Games, ASEAN Games, dan Juara Dunia tahun 2000 – 2015), Sugeng Haryadi (Juara Dunia tahun 1997), dan Ahmad Fauzi (Juara PON 2016 Jawa Barat).

Selain itu ada pula Boby Wafi, Zico, Nur Aini, dan Amel (Juara Pelajar Asia Pasifik tahun 2005), Hanif, Gema dan Yazid (Juara Festival’ Seni Budaya Pencak Silat di Riyadh tahun 2018, Dwi Jayanti (Juara Asian School Games 2019), Cika Aranti (Juara Festival’ Internasional 2019), dan masih banyak lagi.

Yosep yang juga mantan Juara Dunia Pencak Silat tahun 1986 di Wina Austria bersama Mulfahri Harahap, menekankan pentingnya strategi membangun mental juara dan daya juang atlet. Dengan cara ini, diharapkan para atlet Tapak Suci Jakarta bisa kembali berjaya di level nasional maupun internasional di tahun-tahun mendatang.

Ikrar Setia Rahadi, Pelatih Strength & Conditioning Atlet PPOP (Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar) DKI Jakarta, berbagi kiat meningkatkan kondisi atlet secara optimal dan metode pengukuran yang tepat. 

Baca juga: Sarasehan Pendekar Tapak Suci DKI Jakarta Tekankan Ideologi, Tradisi, dan Regulasi

Sementara itu, Mira Dallima Andini, Communication & Political Practice – Pegiat & Pemerhati Olahraga, melihat Tapak Suci sebagai “laboratorium kepemudaan” yang mencetak generasi emas Indonesia.

Ketua Ketua Pelaksana Lahudin menjelaskan, diskusi ini bertujuan menggali potensi pencak silat sebagai sarana membangun karakter bangsa yang kuat, tangguh, dan bermoral. Sub temanya yaitu “Strategi Pembinaan Atlet Pencak Silat Tapak Suci DKI Jakarta untuk peningkatan Prestasi di tingkat Nasional”.

Dengan kata lain, kata Lahudin, tujuan khusus kegiatan ini adalah mendiskusikan strategi dan metode agar Tapak Suci Jakarta kembali berjaya melalui pembinaan latihan dan kegiatan yang dapat menunjang peningkatan prestasi.

“Melalui FGD ini, kami ingin menjadikan Pencak Silat sebagai bagian integral dari pembangunan karakter bangsa. Semoga diskusi ini dapat melahirkan program-program konkret yang bermanfaat bagi Tapak Suci dan generasi muda Indonesia,” tutur ketua PDM Jakarta Utara ini.

Menghidupkan Kembali Semangat Mengkhatamkan Al-Qur’an

JAKARTAMU.COM | Membaca Al-Qur’an adalah amalan mulia yang mendapat tempat istimewa dalam ajaran Islam. Tidak hanya sekadar bacaan, Al-Qur’an...

More Articles Like This