Minggu, Februari 2, 2025
No menu items!

Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah: Sejarah, Perkembangan, Relevansi di Era Moderen

Must Read

JAKARTAMU.COM | Pengajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah tradisi tahunan yang telah berlangsung sejak tahun 1986. Acara ini biasanya diselenggarakan pada awal bulan Ramadan dan diikuti oleh pimpinan serta anggota Muhammadiyah dari berbagai daerah. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat ideologi dan pemahaman keislaman yang berkemajuan di kalangan pimpinan dan warga Persyarikatan.

Setiap tahun, Pengajian Ramadan mengangkat tema yang relevan dengan perkembangan zaman dan tantangan dakwah. Misalnya, pada tahun 2024, tema yang diangkat adalah “Dakwah Kultural: Perluasan Basis Komunitas dan Akar Rumput Muhammadiyah”. Tema ini menekankan pentingnya pendekatan budaya dalam dakwah untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Selain sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi, Pengajian Ramadan juga berfungsi sebagai sarana pengayaan informasi lintas disiplin. Melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan wawasan mengenai tantangan dan urgensi dakwah kultural dalam rangka diseminasi Risalah Islam Berkemajuan di tengah berbagai perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi.

Dalam beberapa tahun terakhir, tradisi Pengajian Ramadan tidak hanya diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tetapi juga diadopsi oleh berbagai wilayah dan kampus Muhammadiyah di Indonesia. Misalnya, pada tahun 2023, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) di Jakarta menjadi tuan rumah Pengajian Ramadan dengan tema “Risalah Islam Berkemajuan: Aktualisasi dalam Persyarikatan, Umat, dan Bangsa”. Demikian pula, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan acara serupa dengan tujuan menginternalisasi produk Muktamar Muhammadiyah ke-48, yaitu Risalah Islam Berkemajuan.

Selain itu, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan Pengajian Ramadan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada tahun 2024 dengan tema “Membumikan Risalah Islam Berkemajuan untuk Membangun Keunggulan Insan”. Kegiatan serupa juga dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah di Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), menekankan pentingnya dakwah yang menggembirakan.

Dengan demikian, Pengajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak hanya menjadi momen refleksi spiritual, tetapi juga momentum strategis untuk merumuskan langkah-langkah dakwah yang adaptif dan responsif terhadap dinamika masyarakat. Perkembangan ini menunjukkan bahwa tradisi Pengajian Ramadan telah mengakar kuat dan relevan di era modern, dengan melibatkan berbagai elemen Persyarikatan di seluruh Indonesia.

Dwi Taufan Hidayat, Sekretaris Korp Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah

KH Ali Yafie: Sunnatullah Tidak Terbatas Pada Ketentuan yang Mengatur Alam Materi Saja

JAKARTAMU.COM--Ulama Fikih Prof Dr AG KH Muhammad Ali Yafie (1926-2023) menyebut sunnatullah yang diperkenalkan al-Qur'an tidaklah terbatas pada ketentuan-ketentuan...

More Articles Like This