JAKARTAMU. COM | Organisasi, menurut Robbins dan Barnwell dalam Organization Theory (2002), adalah sekelompok orang yang dengan sadar berkoordinasi dalam batas-batas yang jelas untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, SPd, PhD, dalam acara Dialog Ideopolitor di Asrama Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (27/1/2025).
Dalam materi bertema Strategi dan Transformasi Organisasi tersebut, Sayuti menelaskan bahwa sebagai entitas sosial, dalam organisasi interaksi para anggotanya terjadi melalui pola yang disengaja, dirancang secara seimbang, harmonis, dan membutuhkan koordinasi terus menerus.
Menurut Sayuti, batas-batas organisasi dapat berubah secara dinamis, namun periu dibuat batasan-batasan yang tegas antara anggota dan yang bukan anggota, misalnya melalui SK, kontrak dan sebagainya.
Dalam penyampaian materinya, Sayuti menggunakan Model McKinsey 7S sebagai contoh. Model ini adalah kerangka kerja untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas organisasi, yang membantu organisasi untuk menyelaraskan tujuh elemen kunci internalnya.
Tujuh elemen itu meliputi strategi, yaitu rencana dan tindakan jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi. Struktur, yaitu kerangka organisasi, termasuk hierarki, lini pelaporan, dan alur kerja. Sistem, yaitu proses dan prosedur yang ditetapkan untuk mendukung operasi sehari-hari.
Nilai bersama yang meliputi budaya, keyakinan, misi, dan reputasi organisasi. Keterampilan organisasi dan individu karyawan. Gaya, yaitu budaya manajerial dan keterbukaan terhadap perubahan. Terakhir adalah staf, yaitu keseimbangan dan keberagaman anggota.
Anggota Muhammadiyah, kata Sayuti, seharusnya memiliki nilai-nilai kemurnian akidah, ketaatan beribadah, istikamah, keikhlasan, dan berjiwa gerakan. Nilai-nilai tersebut menjadi spirit dalam kepemimpinan dan manajemen organisasi. Untuk mempertahankan keunggulan, Muhammadiyah mestilah melaksanakan nilai-nilai kepeminpinan dan manajemen yang baik.
Beberapa di antaranya adalah good governance, tersistem, kolektif kolegial, musyawarah, menggembirakan, sidiq, amanah, tablig, fatanah, disiplin, komitmen, kompeten, ukhuwah, visioner, dan dinamis.
”Dengan itu semua, maka target yang diharapkan adalah aksi dan layanan yang unggul, andal, berkelanjutan, dan mencerahkan. Semangatnya amar ma’ruf nahi munkar, berorientasi pada misi, amal saleh, serta kemaslahatan umum dan memihak kaum duafa,” tutur Sayuti.
