JAKARTAMU.COM | Setelah sekian bulan berlangsung perang yang menghancurkan, sebuah cahaya harapan terpancar dari Gaza. Qatar mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata, menandai akhir dari konflik berdarah yang telah merenggut puluhan ribu nyawa dan menghancurkan wilayah tersebut.
Kesepakatan ini diumumkan Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada Rabu (16/1/2025). Ia menyatakan bahwa gencatan senjata akan berlaku mulai Minggu, 19 Januari 2025.
Kesepakatan ini menjanjikan pembebasan tahanan Israel yang ditahan oleh Hamas, dan pembebasan tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel. Kesepakatan ini juga menjanjikan peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza yang telah hancur lebur.
Baca juga: Los Angeles dan Gaza: Keadilan Mana yang Lebih Terbakar?
Perang yang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah meninggalkan luka mendalam di Gaza. Menurut otoritas kesehatan Palestina, setidaknya 46.707 orang tewas dan ratusan ribu lainnya hilang dalam serangan Israel yang menghancurkan wilayah tersebut. Sementara itu, Israel menyatakan bahwa setidaknya 1.139 warganya tewas dalam serangan Hamas yang menyerbu Israel selatan pada hari itu. Selain itu, sekitar 250 warga Israel diperkirakan masih ditahan oleh Hamas.
Gencatan senjata ini merupakan suatu langkah besar menuju perdamaian yang ditunggu-tunggu di wilayah tersebut. Namun, bayang-bayang kerugian yang telah dialami baik oleh Israel maupun Palestina masih menyertai suasana lega yang menyelimuti wilayah tersebut.
Upaya rekonsiliasi dan pembangunan kembali akan merupakan tantangan besar yang menanti kedua belah pihak. Gencatan senjata ini harus dijadikan suatu awal yang baik untuk menjembatani perbedaan dan menciptakan damai yang berkelanjutan di wilayah yang sudah lama terpuruk dalam konflik.
Sumber : Al Jazeera
