JAKARTAMU.COM | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di Selat Sunda hingga 31 Maret 2025. Para pemudik yang berencana menyeberang menggunakan jalur laut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gelombang tinggi dan angin kencang yang dapat mengganggu pelayaran, terutama di masa arus mudik menjelang Idul Fitri.
Ancaman Gelombang Tinggi dan Angin Kencang
Menurut data terbaru BMKG, tinggi gelombang di Selat Sunda bagian selatan berpotensi mencapai 2,5 hingga 4 meter, termasuk dalam kategori gelombang tinggi hingga sangat tinggi. Sementara itu, di Selat Sunda bagian utara, gelombang diperkirakan mencapai 1,5 hingga 2,5 meter, yang masih tergolong berbahaya bagi kapal kecil dan perahu nelayan.
Selain itu, angin kencang yang bertiup dari arah barat daya ke barat dengan kecepatan mencapai 40 km/jam dapat memperparah kondisi laut, meningkatkan risiko ombak besar secara tiba-tiba serta mempengaruhi stabilitas kapal penumpang dan kapal feri yang melintas di rute Pelabuhan Merak-Bakauheni.
Dampak Cuaca Ekstrem bagi Pemudik dan Nelayan
BMKG memperingatkan bahwa kondisi ini dapat berdampak langsung pada aktivitas pelayaran dan keselamatan pemudik yang menggunakan jalur laut. Beberapa risiko yang perlu diwaspadai antara lain:
Penundaan atau pembatalan jadwal kapal feri akibat gelombang tinggi dan angin kencang.
Goyangan kapal yang lebih kuat yang berpotensi menyebabkan mabuk laut bagi penumpang.
Bahaya bagi kapal kecil dan perahu nelayan yang berisiko terbalik atau tersapu arus deras.
Tidak hanya berdampak pada transportasi laut, cuaca ekstrem ini juga dapat memicu hujan lebat dan badai petir di sekitar pesisir Banten dan Lampung, yang berpotensi menyebabkan genangan air dan mengganggu jalur darat menuju pelabuhan.

Imbauan BMKG untuk Keselamatan Pemudik
BMKG mengimbau agar para pemudik yang berencana menyeberang melalui Selat Sunda untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru sebelum berangkat. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
- Cek jadwal kapal dan informasi BMKG melalui aplikasi resmi atau media terpercaya sebelum berangkat ke pelabuhan.
- Hindari perjalanan laut pada malam hari, karena kondisi gelombang tinggi lebih sulit diprediksi.
- Gunakan jaket pelampung saat berada di kapal, terutama bagi anak-anak dan lansia.
- Bawa obat anti mabuk laut untuk mengantisipasi gangguan kesehatan akibat guncangan kapal.
- Jika memungkinkan, tunda perjalanan hingga kondisi laut lebih aman untuk pelayaran.
Selain itu, nelayan juga diimbau untuk mengurangi aktivitas melaut sementara waktu, terutama bagi mereka yang menggunakan perahu kecil, demi menghindari risiko tersapu gelombang tinggi.
Prediksi Cuaca Selanjutnya
BMKG memperkirakan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini masih dapat berlanjut hingga awal April, dipengaruhi oleh peralihan musim serta peningkatan aktivitas angin monsun. Oleh karena itu, masyarakat di sekitar pesisir serta pemudik yang menggunakan jalur laut diminta untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari otoritas terkait.
Dengan meningkatnya intensitas arus mudik dan kondisi cuaca yang tidak menentu, kesiapan dan kewaspadaan menjadi faktor kunci dalam memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi seluruh pemudik.