JAKARTAMU.COM | Seorang remaja perempuan bernama Sasa, yang masih seusia anak SMA, harus menghadapi kenyataan hidup yang berat setelah kehilangan ibunya. Sebagai seorang mualaf, ia berjuang sendiri untuk mencukupi kebutuhannya dengan bekerja di sebuah kafe. Namun, cobaan tak berhenti sampai di situ. Motor satu-satunya yang biasa ia gunakan untuk bekerja dibawa kabur oleh sepupunya sendiri, membuatnya harus tinggal di mess agar bisa menghemat biaya transportasi.
Pada Sabtu malam, seorang volunteer bernama Widi Astuti menyerahkan bantuan uang sebesar satu juta rupiah kepada Sasa. Bantuan ini merupakan titipan dari seorang teman di Facebook yang peduli terhadap kondisi Sasa. Kehadiran bantuan tersebut diharapkan dapat sedikit meringankan beban remaja tangguh ini.
Sasa datang ke rumah Widi sekitar pukul 21.30 WIB, setelah menyelesaikan pekerjaannya di kafe tempatnya bekerja. Dengan gaji hanya Rp600 ribu per bulan, ia bekerja mencuci piring, membantu pekerjaan dapur, dan terkadang melayani pelanggan. Kondisinya semakin sulit karena ia tidak lagi mendapatkan beasiswa pendidikan setelah memutuskan masuk Islam.
Sasa yang sebelumnya aktif dalam sekolah minggu dan mendapatkan beasiswa dari gereja harus berjuang sendiri membiayai pendidikannya setelah menjadi mualaf. Sejak ibunya meninggal, ia kehilangan sosok yang selama ini menjadi sandaran hidupnya. Ayahnya yang bekerja di ladang padi di Klaten hanya bisa pulang ke Salatiga seminggu sekali.
Keadaan semakin sulit ketika motor miliknya dibawa kabur oleh sepupunya sendiri, yang hingga kini keberadaannya tidak diketahui. Sepupunya, yang diketahui sering berpindah-pindah tempat kos bersama suaminya, bekerja di sebuah tempat karaoke di Boyolali. Namun, Sasa tidak tahu pasti lokasi tempat kerja sepupunya, sehingga sulit untuk melacaknya.
Widi Astuti dan beberapa teman berinisiatif mencari sepupu Sasa demi mendapatkan kembali motor tersebut, tetapi informasi yang minim menjadi kendala. Mereka berharap ada masyarakat yang bisa memberikan petunjuk terkait keberadaan sepupu Sasa agar kendaraan itu dapat kembali kepadanya.
—
Kisah Sasa adalah potret ketangguhan seorang remaja dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Di tengah keterbatasan, ia tetap berusaha mandiri dan tidak menyerah pada keadaan. Kepedulian masyarakat terhadap sesama diharapkan dapat menjadi penyemangat bagi Sasa dan mereka yang bernasib serupa.