Kamis, Maret 20, 2025
No menu items!
spot_img

Perjuangan TKI Jadi Sopir Truk di Kanada: Gaji Fantastis, Fasilitas Mewah

spot_img
Must Read

Dari Tanah Air ke Negeri Maple Leaf: Awal Perjalanan

Bagus Ananda Putra tidak pernah membayangkan bahwa kehidupannya akan berubah drastis setelah memutuskan untuk bekerja sebagai sopir truk di Kanada. Berawal dari keinginan untuk mencari kehidupan yang lebih baik dan menjajal peluang baru, ia memberanikan diri meninggalkan Indonesia dan merantau ke negeri yang jauh di utara.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Kanada, tantangan besar sudah menantinya. Mulai dari kendala bahasa, cuaca yang ekstrem, hingga sistem kerja yang sangat berbeda dengan di Indonesia. Namun, dengan tekad kuat, ia berusaha beradaptasi dan menyesuaikan diri. Keuletannya membuahkan hasil, hingga akhirnya ia diterima bekerja sebagai sopir truk profesional di beberapa perusahaan logistik besar.

Pekerjaan Sopir Truk yang Bergengsi

Di Indonesia, profesi sopir truk kerap dipandang sebelah mata, dianggap sebagai pekerjaan kasar dengan bayaran yang tidak seberapa. Namun, di Kanada, profesi ini justru memiliki gengsi tersendiri. Para sopir truk dihargai layaknya pekerja kantoran dengan sistem kerja yang profesional dan terstruktur.

“Di sini pekerjaan supir truk gak kalah dengan para pekerja kantoran. Bisa dapat Rp30 juta per minggu,” ungkap Bagus dalam salah satu videonya di kanal YouTube @SopirTrukCANADA.

Gaji yang ia terima jauh di atas rata-rata gaji pekerja kantoran di Kanada, bahkan melampaui banyak profesi lainnya. Dengan penghasilan mencapai Rp30 juta per minggu atau lebih dari Rp100 juta per bulan, profesi ini menjadi salah satu pekerjaan yang diminati di Kanada.

Jam Kerja Teratur dan Fasilitas Mewah

Salah satu keunggulan bekerja sebagai sopir truk di Kanada adalah sistem kerja yang teratur dan berorientasi pada kesejahteraan pekerja. Para sopir truk di sana bekerja dengan jadwal yang telah ditetapkan, yaitu maksimal 14 jam per hari dan hanya 40 jam per minggu. Jika mereka bekerja melebihi jam yang ditentukan, mereka berhak mendapatkan uang lembur dengan tarif yang tinggi.

“Kalau orang kantoran kerja di kantor tidak mendapat uang dari waktu ke waktu karena hanya seminggu kerja lima hari. Sementara untuk sopir truk, kami pasti bisa mendapat uang lembur saat bekerja,” jelas Bagus.

Selain itu, fasilitas yang diberikan kepada sopir truk juga tergolong mewah. Tidak seperti di Indonesia yang sering kali harus tidur di dalam truk atau di tempat seadanya, di Kanada, para sopir truk mendapatkan fasilitas menginap di hotel berbintang setelah menyelesaikan perjalanan mereka. Fasilitas ini menjadi salah satu bentuk penghargaan perusahaan terhadap tenaga kerja mereka, memastikan bahwa para sopir tetap dalam kondisi prima untuk bekerja.

Mengangkut Logistik untuk Perusahaan Besar

Selama sembilan tahun bekerja sebagai sopir truk, Bagus telah mengantarkan berbagai jenis barang untuk perusahaan besar, salah satunya adalah Martin Brower, yang bertanggung jawab atas distribusi logistik untuk jaringan restoran cepat saji McDonald’s.

“Kalau di McDonald’s, kerjanya mengantar susu, daging, roti, sampai cangkir kertasnya,” ungkapnya.

Jarak tempuh yang harus ia lalui pun tidak main-main. Dalam satu kali perjalanan, ia bisa menempuh hingga 1.100 km. Namun, dengan sistem jalan yang baik dan aturan lalu lintas yang jelas, perjalanan panjang itu menjadi lebih nyaman dibandingkan kondisi jalanan di Indonesia.

“Jarak yang tidak dekat sebenarnya bukan jadi masalah. Karena selama bekerja di Kanada, truk boleh memacu kendaraan maksimal hingga 100 km/jam,” tambahnya.

Pelajaran Berharga dan Motivasi bagi TKI Lain

Bagus Ananda Putra adalah salah satu contoh nyata bahwa kerja keras, ketekunan, dan keberanian untuk mencoba hal baru bisa mengubah nasib seseorang. Meskipun profesinya sebagai sopir truk bukan pekerjaan kantoran yang mewah, tetapi dengan profesionalisme dan sistem yang baik, ia mampu meraih penghasilan yang luar biasa.

Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ingin meraih kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Profesi apa pun, jika dijalani dengan tekad dan kerja keras, akan membawa keberhasilan.

“Jangan pernah takut untuk mencoba hal baru. Selama kita mau belajar, bekerja keras, dan berani mengambil peluang, insyaAllah kesuksesan akan datang,” tutupnya. (Dwi Taufan Hidayat)

spot_img

Muhammadiyah Sambut Kunjungan Mendiktisaintek, Bahas Peningkatan Pendidikan Tinggi dan SDM Indonesia

YOGYAKARTA, JAKARTAMU.COM | Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima kunjungan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Ilmu Pengetahuan...

More Articles Like This