MUHAMMADIYAH secara resmi meluncurkan ACMU, produk pendingin udara menggunakan teknologi terkini hemat energi dan ramah lingkungan pada momentum tanwir di Kupang. Tapi tahukah pesan penting bagaimana mengatur AC supaya “ramah” terhadap tubuh kita?
Banyak orang merasa semakin nyaman ketika suhu AC semakin rendah. Mungkin saja benar dari sudut pandang rasa. Namun sejatinya berpikir sepert itu keliru. Suhu yang baik untuk tubuh manusia adalah suhu normal atau suhu ruang. Selain nyaman juga aman.
Dalam satu perjalanan ke Capital Normal University Beijing pada 2017, rombongan PWM DKI Jakarta, dosen Uhamka, dan perwakilan kepala sekolah Muhammadiyah se-Indonesia mendapat pencerahan dari Prof Dr H Imam Robandi.
Baca juga: Jusuf Kalla Pimpin PMI untuk Kali Keempat
Menurut Sekretaris Dewan Guru Besar ITS Surabaya itu suhu AC di dalam ruangan atau rumah maksimal perbedaannya adalah 5-8 derajat celsius.
Wakil Ketua Dikdasmen PP Muhammadiyah periode 2010-2015 ini mencontohkan, jika suhu di luar ruangan adalah 30 derajat celsius, maka suhu di dalam ruangan baiknya dikurang 8 derajat, yaitu 22 derajat celsius.
Masyarakat secara umum belum memahami informasi penting ini. Suhu AC dalam ruangan tetap disetel pada temperaturr paling rendah 16 derajat celsius. Sadar atau tidak, hal ini berpengaruh pada kondisi tubuh, menciptakan generasi dengan tubuh rentan terhadap perubahan cuaca.
Sebagai negara dengan iklim tropis, suhu rata-rata di Indonesia adalah 28-32 derajat celcius di siang hari. Namun anak-anak sudah terbiasa dengan AC. Sejak bayi tubuh mereka sudah berkenalan dengan AC.
Berlanjut di sekolah dengan fasilitas kelas A, ruang kelas yang dingin membuat kulit anak-anak itu tak sempat mengeluarkan keringat. Kenikmatan atau kenyamanan yang ”sesaat” rasanya itu ternyata bisa berdampak pada jangka panjang.
Baca juga: Prabowo Segera Umumkan dan Nyatakah Perang Melawan State Corporate Crime
Tubuh mereka menjadi tidak normal seperti manusia yang hidup di iklim tropis. Baru 10 menit mengikuti upacara bendera yang seharusya menyehatkan, mereka bisa pingsan. Tak kuat mengikuti olahraga dan sebagainya.
Karena itu, Imam Robandi mengajak para pimpinan sekolah Muhammadiyah untuk selalu mengingat hal kecil. Mengatur suhu AC ruang kelas sesuai kebutuhan tubuh manusia. Pun demikian dengan orang tua di rumah, juga para takmir dan pengurus masjid, serta para pengurus kantor Muhammadiyah.
Imam Robandi berpesan,” Kita ini negara tropis, kita nikmati rahmat sinar matahari yang melimpah, kurangi penggunaan AC.”