JAKARTAMU.COM | Dalam kehidupan rumah tangga, memahami karakter pasangan adalah kunci keharmonisan. Islam mengajarkan bahwa suami istri harus saling memaafkan, bertoleransi, dan memberikan uzur atas kekurangan masing-masing.
Dalil Al-Qur’an
Allah Ta’ala berfirman:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًۭا كَثِيرًۭا
“Dan bergaullah dengan mereka (istri-istrimu) secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa: 19)
Ayat ini menegaskan bahwa suami harus memperlakukan istri dengan baik, bahkan jika terdapat ketidaksukaan, karena bisa jadi di dalamnya terdapat kebaikan yang besar.
Hadis Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا، رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ
“Janganlah seorang mukmin (suami) membenci seorang mukminah (istri). Jika ia tidak menyukai satu sifat darinya, maka pasti ada sifat lain yang ia sukai darinya.” (HR. Muslim no. 1469)
Hadis ini mengajarkan bahwa seorang suami hendaknya bersikap adil dalam menilai istrinya. Jika ada kekurangan, pasti ada kelebihan yang bisa disyukuri.
Mengapa Seorang Suami Harus Memaklumi Istrinya?
Sheikh Sulaiman Ar-Ruhaily hafizhahullah menjelaskan:
فمن فقــہ العشرة فـﮯ البيوت: أن يتحمَّل كل واحــدٍ من الزوجين الآخـــر، ويلتمس لــہ العـــذر عند الخطأ. ولا سيما المــرأة، فإن خِلقتها تغلبها، وعاطفتها تسبق عقلها، فيحتاج الــزوج أن يُقدِّر لها هذا، وأن يلتمس لها العـــذر عند وقــــو؏ الخطأ
“Di antara fiqih rumah tangga adalah setiap pasangan menerima apa adanya pasangannya, dan mencarikan udzur bagi pasangannya jika ada kesalahan. Terlebih lagi seorang istri, karena perangainya kebanyakannya perasaannya lebih mendahului akalnya, maka seorang suami butuh untuk memahami perkara ini, dan mencarikan untuknya udzur jika terjadi suatu kesalahan.” (Daurah Fiqhul Usrah 1 – Ad Darsu As Sabi’)
Kesimpulan
Dalam rumah tangga, kesabaran dan pemakluman adalah kunci kebahagiaan. Suami yang memahami fitrah istrinya akan lebih mudah memaafkan dan tidak memperbesar masalah. Dengan demikian, keharmonisan rumah tangga akan terjaga sesuai dengan ajaran Islam.
Semoga Allah menjadikan rumah tangga kita sakinah, mawaddah, dan rahmah. (Dwi Taufan Hidayat)
