Rabu, April 16, 2025
No menu items!

PGRI Mendukung Kembalinya Penjurusan SMA

Must Read

JAKARTAMU.COM | Rencana pemberlakuan kembali sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa untuk jenjang SMA pada tahun ajaran 2025/2026 mendapat dukungan berbagai pihak, termasuk Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi mengatakan penjurusan di SMA adalah bekal ilmu yang dapat menuntun serta menumbuhkan minat siswa terhadap bidang ilmu tertentu. Tanpa ilmu pengetahuan yang baik, siswa tidak mungkin memiliki minat untuk mendalami ilmu tersebut.

”Harapan agar siswa menguasai semua ilmu itu baik. Tetapi jika tidak siap yang terjadi malah siswa tidak mendapatkan ilmu apa-apa atau hanya sedikit. Jadi dengan penjurusan IPA, IPS dan Bahasa, itu bagus agar siswa bisa mempelajari ilmu sesuai dengan minatnya dan menjadi ahli,” ujar Unifah, dalam pernyataan tertulis, dikutip Selasa (15/4/2025).

Sementara praktisi pendidikan Heriyanto mengungkapkan penghapusan penjurusan SMA dalam praktik di lapangan tidak sepenuhnya dapat berjalan dengan baik. “Ada beberapa mata pelajaran yang perlu diambil dan dilepaskan padahal itu adalah mata pelajaran dasar yang sangat diperlukan,” ungkap Heri.

Dia mencontohkan siswa yang harus melepaskan fisika ketika memilih kedokteran untuk berkonsentrasi pada biologi dan kimia. Namun persoalan yang sering muncul adalah ketika pilihan profesi siswa bisa saja berubah di kelas XII menjadi Teknik. Sementara dalam 2 atau 3 semester sebelumnya mereka tidak mempelajari fisika.

Sejauh ini, dia melihat belum ada sinkronisasi antara pendidikan SMA dengan perguruan tinggi. Beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN), kata Heriyanto, mewajibkan mahasiswa baru harus lulus mata kuliah dasar fisika, kimia, dan biologi walaupun bukan jurusan Teknik.

“Karena itu, mata pelajaran tersebut tetap diajarkan sebagai bekal di PTN nantinya termasuk untuk pilihan IPS.  Kalau siswa yang bercita-cita menjadi akuntan dapat melepaskan geografi atau sosiologinya. Namun apabila berubah menjadi ahli hukum diberikan syarat kedua pelajaran tersebut akan dipelajari saat di perguruan tinggi,” pungkas Heri.

Guru Geografi SMA Pangudi Luhur II Servasius Bekasi Ignasius Sudaryanto juga berpendapat sama. Menurut dia, para siswa kebingungan memilih mata pelajaran peminatan sehingga banyak dari mereka memilih jurusan yang tak sesuai minat di perkuliahan.

“Hal itu juga dialami oleh Sekolah yang menemukan kesulitan dalam membagi jam mengajar guru, karena ada mata pelajaran yang peminatnya sedikit sehingga guru kurang jam mengajar yang akan berdampak pada TPG/Sertifikasi. Akan tetapi juga ada mata pelajaran yang kelebihan minat siswa,” tegasnya.

“Saya sangat setuju kalau penjurusan/pemilihan mata pelajaran dikembalikan seperti dulu yaitu jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Hal ini akan membuat siswa lebih focus belajar, dan sekolah lebih mudah mengelola tenaga pendidik,” tutur Sudaryanto.

PUISI: Malam Pertama, Kelalaian, dan Tertutup Debu

Malam Pertama di Rumah Sunyi (Renungan Barzakh) Malam itu tak bersahabat,Tak ada peluk, tak ada hangat,Sunyi menikam tanpa suara,Hanya tanah yang...
spot_img

More Articles Like This