JAKARTAMU.COM | Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan PT Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara Jakarta, Senin (24/2/2025). Tidak tanggung-tanggung, acara ini menghadirkan 866 orang undangan.
Selain wakil presiden, undangan terdiri atas 6 mantan presiden dan wakil presiden; 23 pimpinan dan wakil pimpinan lembaga negara; 100 duta besar; 63 menteri dan setingkat menteri; 10 anggota DPR; 13 penasihat, utusan dan staf khusus presiden; dan 60 orang wakil menteri dan pejabat setingkat.
Tidak hanya itu, pihak istana juga mengundang 56 rektor; 5 pejabat Bank Indonesia; 9 pejabat OJK; 6 anggota Dewan Ekonomi Nasional; 5 ketua parpol; 56 pimpinan redaksi media massa; 7 ekonom; 9 tokoh agama; 23 pengurus Kadin; 15 pengurus Hipmi; 20 pimpinan stakeholder; 263 pimpinan perusahaan; 58 pimpinan sektor jasa keuangan; 7 pejabat secretariat negara; 37 undangan khusus (lain-lain).
Baca juga: Danantara: Superholding Ambisius di Tengah Bayang-Bayang Kontroversi
Pembentukan Danantara berdasarkan Keppres tentang Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Danantara menjadi badan pengelola modal yang ada di BUMN ke dalam proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi kepada masyarakat.
Pengumuman penandatangan ini berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Pembentukan BPI Danantara ini setelah revisi UU BUMN mencapai kesepakatan di DPR.
Prabowo juga meneken Keppres terkait pembentukan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana BPI Danantara. “Keputusan Presiden nomor 30 tahun 2025 tentang Pengangakatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia,” ujar Prabowo.
Prabowo Angkat Rosan Roeslani sebagai Kepala BPI Danantara
Presiden Prabowo meminta Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani mengelola dana lembaga tersebut dengan penuh kehati-hatian dan transparan.
Prabowo mengangkat Rosan yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi itu sebagai Kepala atau Group Chief Danantara. Dua pejabat yang membantu Rosan yaitu Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer dan Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer Danantara.
“Pesan Presiden, Danantara ini harus dijalankan dengan tata kelola pusat yang benar, good governance, kehati-hatian, transparan dan penuh dengan integritas,” kata Rosan, Senin (24/2/2025).
Rosan menjelaskan, Danantara sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Indonesia berperan mengoptimalkan investasi aset-aset BUMN dalam berbagai proyek strategis berjangka panjang.
Danantara mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.
Prabowo dalam peluncuran Danantara, memaparkan bahwa prioritas gelombang pertama investasi senilai 20 miliar dolar AS adalah 20 proyek strategis. Proyek-proyek itu antara lain hilirisasi nikel bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan. Selain itu, kilang minyak pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur serta energi terbarukan.