Minggu, Februari 23, 2025
No menu items!

Prabowo Singgung Raja Kecil Birokrasi dan Cawe-Cawe di Kongres Muslimat NU

Must Read

JAKARTAMU.COM | Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan kebijakannya untuk menghemat anggaran mendapatkan tantangan dari dalam. Dia menyebut ada raja kecil birokrasi yang melawannya di tubuh birokrasi pemerintahan.

“Ada yang melawan saya, ada. Dalam birokrasi merasa sudah kebal hukum, merasa sudah menjadi raja kecil, ada,” kata Prabowo saat memberi sambutan di Pembukaan Kongres XVIII Muslimat NU tahun 2025 di Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025), dikutip dari Kompas TV.

Prabowo mengaku ingin menghemat anggaran dengan memotong pengeluaran yang mubazir, termasuk biaya yang hanya jadi alasan untuk korupsi.

“Saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran yang mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan,” ujar dia.

Baca juga: Prabowo Ancam Reshuffle! Menteri Berkinerja Buruk Akan Disingkirkan

Prabowo mengaku melakukan penghematan demi rakyat, termasuk untuk memberi makan anak-anak Indonesia dan rencana untuk memperbaiki seluruh sekolah di Indonesia.

“Saya mau menghemat uang, uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan untuk anak-anak rakyat. Saya ingin memperbaiki semua sekolah Indonesia. Kita punya 330 ribu sekolah,” katanya.

Menurutnya, anggaran yang dimiliki untuk memperbaiki sekolah-sekolah di Indonesia hanya cukup untuk sekitar 20 ribu sekolah.

“Saya berapa hari ini lihat sekolah-sekolah. Kita punya 330 ribu sekolah. Anggaran untuk perbaikan sekolah hanya cukup untuk memperbaiki mungkin sekitar 20 ribu sekolah. Berapa tahun kita mau selesaikan 330 ribu sekolah? Karena itu, perjalanan dinas, perjalanan ke luar negeri dikurangi,” katanya.

Presiden juga menuturkan tentang perjalanan atau kunjungan ke luar negeri. Menurutnya, jika tidak benar-benar penting sebaiknya pejabat tidak usah jalan-jalan ke luar negeri, kecuali menggunakan dana pribadi.

Baca juga: Prabowo Pilih 20 Februari untuk Pelantikan Kepala Daerah

“Nggak usah ke luar negeri, lima tahun nggak usah ke luar negeri kalau perlu. Yang perlu ke luar negeri yang tugas. Tugas belajar boleh, tugas untuk atas nama negara, boleh. Jangan tugas yang dicari-cari untuk jalan-jalan. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri.”

“Loh, Presiden Prabowo sering ke luar negeri. Saya diundang sebagai kepala negara dalam konferensi-konferensi yang penting oleh negara-negara yang penting, dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” ucapnya.

Dalam acara ini, Prabowo juga menyinggung istilah cawe-cawe yang selama ini lekat dengan Joko Widodo (Jokowi).

“Saudara-saudara banyak wartawan, saya nggak boleh cawe-cawe, boleh enggak?” kata Prabowo yang serentak dijawab peserta kongres.

Prabowo menegaskan berbicara apa adanya. Sesuatu yang benar akan dirinya sampaikan benar, begitupun sebaliknya.

“Nggak saya bicara apa adanya itu keyakinan saya, itu keyakinan saya. Jadi kita harus bicara apa adanya yang benar itu benar yang tidak benar itu tidak benar. Matahari terbit dari timur turun di barat kita harus bicara apa adanya jangan coba-coba merubah, kalau saya” ungkapnya.

Fenomena #KaburAjaDulu: Ini Negara yang Membuka Peluang Kerja bagi Warga Indonesia

JAKARTAMU.COM | Tagar #KaburAjaDulu yang ramai diperbincangkan di media sosial ternyata mendapat respons dari dunia internasional. Beberapa negara kini...

More Articles Like This