JAKARTAMU.COM | Presiden Prabowo Subianto secara blak-blakan mengkritik standar ganda dunia internasional dalam isu hak asasi manusia (HAM). Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Prabowo dengan lantang menyatakan bahwa HAM seolah-olah tidak berlaku bagi umat Muslim.
“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan,” tegas Prabowo di hadapan para kepala negara D-8, Jumat (20/12/2024).
Sorot mata Prabowo tajam ke arah hadirin. Pernyataannya ini langsung mengundang tepuk tangan meriah dari para delegasi negara-negara muslim yang hadir.
Prabowo tak hanya berhenti di situ. Dia juga mengkritik keras lemahnya solidaritas antarnegara muslim. Perpecahan internal dan kurangnya aksi nyata dalam mendukung negara-negara muslim menunjukkan fakta tersebut.
Ia mempertanyakan kesungguhan dukungan yang diberikan kepada negara-negara Muslim yang sedang berjuang.
“Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?” tanya Prabowo, suaranya bergetar penuh emosi.
Pidato Prabowo ini merupkan tamparan keras terhadap dunia internasional, khususnya bagi negara-negara yang selama ini dianggap sebagai “penjaga HAM”. Pernyataan berani Prabowo diharapkan dapat membuka mata dunia akan ketidakadilan yang selama ini dialami umat muslim.
Seruannya untuk persatuan dan kerja sama antarnegara muslim pun disambut antusias oleh para delegasi. Mereka berharap pidato ini dapat menjadi titik balik bagi umat Muslim untuk bersatu dan memperjuangkan hak-hak mereka di dunia internasional.