Jumat, April 25, 2025
No menu items!

Produksi Beras Surplus, Mendag Siap Ekspor Jika Presiden Beri Perintah

Must Read

JAKARTAMU.COM | Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana ekspor beras. Hal ini disampaikan setelah Prabowo menyatakan bahwa stok beras nasional saat ini dalam kondisi mencukupi dan membuka peluang ekspor, terutama jika dibutuhkan untuk alasan kemanusiaan.

“Ya, kan surplus kan (produksi beras)? Surplusnya enggak ada masalah. Kita ikutin arahan Presiden (Prabowo). Ya, kita ikutin arahan presiden aja,” ujar Budi di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2025).

Budi menjelaskan bahwa Indonesia saat ini berada dalam posisi surplus beras, sehingga tidak ada masalah jika pemerintah memutuskan untuk membuka keran ekspor. Namun, ia menekankan bahwa keputusan akhir terkait ekspor beras tetap berada di tangan Presiden.

Sebelumnya, Prabowo telah menyatakan bahwa ia mengizinkan bahkan memerintahkan ekspor beras ke negara lain, dengan syarat biaya produksi dan logistik dapat ditutup. Ia juga menekankan bahwa stok dalam negeri harus tetap terjaga.

Malaysia menjadi salah satu negara yang dipertimbangkan sebagai tujuan ekspor beras, meskipun belum ada permintaan resmi. Budi mengakui belum ada permintaan rinci yang masuk ke Kemendag, namun ia memperkirakan Malaysia memang membutuhkan beras.

“Belum ada ini ya, secara rinci belum ada. Tapi saya kira Malaysia mungkin, kayaknya perlu deh,” lanjutnya.

Budi menyadari bahwa Indonesia tidak sendirian di pasar ekspor beras. Vietnam, misalnya, merupakan pengekspor beras besar yang juga menjadi kompetitor utama di kawasan. Meskipun demikian, ia menyebut Kemendag belum menyiapkan strategi spesifik dalam menghadapi persaingan itu dan masih akan melihat situasi secara menyeluruh.

“Ya, nanti kita lihat ya. Kita lihat dengan Vietnam dulu. Tapi prinsipnya ya, kita ikutin arahan presiden karena kita juga sudah surplus,” ujarnya.

Hingga saat ini, belum ada negara yang secara resmi menyampaikan nota kesepahaman (MoU) untuk mengimpor beras dari Indonesia. Budi mengingatkan bahwa proses ekspor biasanya dilakukan melalui kesepakatan antar pemerintah.

“Belum. Belum secara ini belum ya, mungkin kalau secara resmi, kan mungkin kalau kita dulu impor dari Vietnam kan pakai MoU segala macam. Ya bisa jadi nanti ada MoU ya, kalau dia ingin impor dari Indonesia. Tapi belum sampai,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan Malaysia sudah menyampaikan keinginan untuk mengimpor beras dari Indonesia. Namun, permintaan tersebut belum dikabulkan.

Amran menyatakan pemerintah masih fokus menjaga ketersediaan stok dalam negeri. Hal ini disampaikan usai pertemuan dengan Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia YB Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu di Jakarta pada 22 April lalu.

“Menarik, tadi menanyakan ‘Apa bisa kami (Malaysia) impor beras dari Indonesia?’ Saya katakan untuk sementara kami menjaga stok dulu,” ucap Amran usai pertemuan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Din Syamsuddin Akan Hadiri Halalbihalal Muhammadiyah-Aisyiyah Pekalongan

JAKARTAMU.COM | Dalam semangat mempererat ukhuwah Islamiyah pasca-Idulfitri 1446 H, warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kabupaten Pekalongan akan menggelar acara...
spot_img

More Articles Like This