Senin, Maret 31, 2025
No menu items!
spot_img

Haedar Nashir: Cendekiawan Muhammadiyah yang Istiqamah dalam Dakwah dan Tradisi Intelektual

Must Read

JAKARTAMU.COM

Sosok Pemimpin yang Teguh dan Visioner

Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. adalah sosok cendekiawan Muslim yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang pemikiran Islam, pendidikan, dan sosial di Indonesia. Sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, beliau dikenal sebagai pemimpin yang visioner, istiqamah dalam perjuangan, dan memiliki perhatian besar terhadap kemajuan umat. Kepemimpinannya tidak hanya membawa Muhammadiyah semakin maju sebagai gerakan Islam modernis, tetapi juga meneguhkan peran organisasi ini dalam membangun peradaban Islam yang berkemajuan.

Kebiasaan Menulis Sejak Muda: Spirit Intelektual yang Tak Luntur

Sejak masa mudanya, Prof. Haedar Nashir telah menunjukkan kecintaan yang mendalam terhadap dunia intelektual, khususnya dalam menulis. Kebiasaan yang terus terpelihara hingga kini adalah menyempatkan diri menulis setelah subuh. Bagi beliau, waktu setelah subuh adalah saat terbaik untuk merenung, mengkaji realitas sosial, dan menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Kebiasaan ini bukan sekadar rutinitas biasa, melainkan cerminan dari kesadaran bahwa menulis adalah bagian dari dakwah bil qalam (dakwah melalui tulisan). Dalam sejarah Islam, banyak ulama besar yang meninggalkan warisan pemikiran mereka melalui tulisan. Haedar Nashir mengikuti jejak ini dengan menjadikan menulis sebagai bagian dari jihad intelektualnya.

Konsistensi dalam Berkarya: Ilmu untuk Peradaban

Dalam berbagai kesempatan, Haedar Nashir menekankan pentingnya menjaga konsistensi dalam berkarya, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam. Beliau sering mengutip hadis Rasulullah ﷺ:

أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara konsisten meskipun sedikit.” (HR. Bukhari & Muslim)

Konsistensi dalam menulis telah menghasilkan berbagai karya monumental, baik dalam bentuk buku, jurnal, maupun artikel yang tersebar di berbagai media. Beberapa buku penting yang ditulisnya antara lain Islam Syariat: Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia dan Agama Kebangsaan dan Peradaban.

Tulisan-tulisan beliau tidak hanya membahas aspek keislaman secara normatif, tetapi juga menyentuh realitas sosial, politik, dan budaya dengan perspektif Islam berkemajuan. Pemikirannya berusaha menjembatani antara nilai-nilai Islam dengan tantangan modernitas, sehingga dapat menjadi panduan bagi umat Islam dalam menghadapi zaman yang terus berubah.

Islam Berkemajuan: Pemikiran dan Perjuangan Haedar Nashir

Sebagai pemikir Islam, Haedar Nashir dikenal dengan gagasan Islam Berkemajuan, yang menegaskan bahwa Islam harus menjadi kekuatan transformasi sosial dan peradaban. Islam tidak hanya berhenti pada ritual, tetapi juga harus mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan kemajuan bagi umat manusia.

Pemikiran ini berakar pada prinsip bahwa Islam memiliki peran besar dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, Haedar Nashir sering menekankan pentingnya umat Islam untuk aktif dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, dan politik.

Dalam konteks Muhammadiyah, beliau terus mendorong gerakan ini agar tetap adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri keislamannya. Muhammadiyah di bawah kepemimpinannya semakin memperkuat sektor pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan sosial, sehingga mampu menjadi organisasi Islam yang tidak hanya berbasis dakwah, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat.

Menulis sebagai Sarana Dakwah dan Transformasi Sosial

Menulis bagi Haedar Nashir bukan sekadar aktivitas akademik, tetapi juga bagian dari tanggung jawab dakwah. Dakwah tidak hanya dilakukan melalui lisan di mimbar, tetapi juga melalui tulisan yang dapat menjangkau lebih banyak orang dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Dalam sebuah kesempatan, beliau pernah menyampaikan bahwa menulis adalah cara untuk mengabadikan pemikiran dan menyebarluaskan nilai-nilai Islam kepada masyarakat luas. Seorang ulama atau cendekiawan tidak boleh berhenti hanya pada berbicara, tetapi harus menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan agar dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Kesimpulan: Keteladanan Seorang Cendekiawan Muslim

Prof. Dr. Haedar Nashir adalah sosok yang menginspirasi dalam berbagai aspek. Beliau adalah pemimpin, pemikir, dan penulis yang istiqamah dalam perjuangan intelektual dan dakwah. Kebiasaannya menulis setelah subuh menjadi simbol dari ketekunan, kedisiplinan, dan kecintaannya terhadap ilmu.

Dari sosok beliau, kita belajar bahwa ilmu harus terus dikembangkan, dakwah harus dilakukan dengan berbagai cara, dan konsistensi dalam berkarya adalah kunci untuk memberikan manfaat yang luas bagi umat dan bangsa. Sebagaimana doa yang selalu beliau panjatkan:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَعْمَالَنَا مُسْتَمِرَّةً فِي سَبِيلِكَ
“Ya Allah, jadikanlah amal ibadah kami terus berlanjut di jalan-Mu.”

Semoga keteladanan beliau menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi dalam dakwah, pendidikan, dan pengembangan ilmu pengetahuan demi membangun peradaban Islam yang lebih maju dan berkemajuan.

Ratusan Jamaah Laksanakan Salat Idulfitri 1446 H di Halaman Kantor BSIP Jateng

SEMARANG, JAKARTAMU.COM | Sebanyak 400 jamaah memadati halaman Kantor Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BPSIP) Jawa Tengah di...

More Articles Like This