JAKARTAMU.COM | Kelompok Houthi, atau yang dikenal sebagai Ansar Allah, adalah milisi Syiah Zaidi yang berbasis di Yaman bagian utara. Kelompok ini muncul pada 1990-an sebagai gerakan sosial dan keagamaan yang berupaya melestarikan identitas Zaidi, sebuah cabang Syiah yang dominan di wilayah tersebut. Nama Houthi berasal dari pendirinya, Hussein Badreddin al-Houthi, yang tewas dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah Yaman pada tahun 2004.
Seiring waktu, Houthi berkembang menjadi kekuatan politik dan militer yang menentang pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi. Pada tahun 2014, kelompok ini berhasil merebut ibu kota Sana’a, menggulingkan Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi, dan memicu intervensi militer koalisi Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) pada 2015.
Houthi mendapat dukungan dari Iran, baik dalam bentuk pasokan senjata, pelatihan militer, maupun dukungan politik. Iran membantah memberikan bantuan langsung, tetapi banyak bukti menunjukkan adanya transfer teknologi drone dan rudal balistik kepada kelompok ini.
Mengapa AS Menargetkan Houthi?
AS dan sekutunya menargetkan Houthi terutama karena aktivitas militer kelompok ini di Laut Merah, salah satu jalur perdagangan laut tersibuk di dunia. Sejak akhir 2023, Houthi mulai melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang melintas di perairan ini, mengklaim bahwa tindakan mereka adalah bentuk solidaritas terhadap Palestina dalam konflik Israel-Gaza.
Serangan ini mengancam kebebasan navigasi dan mengganggu rantai pasokan global, terutama bagi kapal-kapal yang membawa barang antara Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Beberapa perusahaan pelayaran global bahkan menghentikan sementara pengiriman melalui Laut Merah, memilih jalur yang lebih panjang dan mahal melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
Sebagai tanggapan, AS dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi di Yaman sejak Januari 2024. Serangan ini menargetkan infrastruktur militer Houthi, termasuk pangkalan rudal, pusat komando, dan sistem radar. Washington menegaskan bahwa serangan ini dilakukan untuk melindungi kebebasan navigasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut di kawasan.
Dampak Konflik
Serangan AS terhadap Houthi meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Iran mengecam tindakan ini dan memperingatkan adanya konsekuensi terhadap kepentingan AS dan sekutunya di kawasan. Selain itu, Houthi juga berjanji akan membalas serangan dengan lebih banyak aksi militer di Laut Merah dan sekitarnya.
Konflik ini juga memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman, yang sudah mengalami krisis akibat perang berkepanjangan. Serangan udara dan blokade laut memperparah kelangkaan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, memperdalam penderitaan rakyat Yaman yang sudah lama terjebak dalam perang saudara.
Dengan situasi yang semakin panas, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah konflik ini akan semakin meluas, atau justru akan memaksa para pihak untuk duduk di meja perundingan guna mencari solusi yang lebih permanen.