Senin, Februari 24, 2025
No menu items!

PUISI: Budak Ambisi, Tuan Keinginan

Must Read

Oleh: Dwi Taufan Hidayat

Di hamparan dunia yang fana,
Manusia berlari, tak kenal lelah,
Mengejar bayang yang tak berbatas,
Diperbudak harta, diperdaya nafsu rakus.

Dinar berbisik, dirham memerintah,
“Buru aku, kejar aku, habiskan malammu!”
Manusia pun tunduk, patuh tanpa ragu,
Menukar sujud dengan hitungan angka.

Harta berkata, “Belum cukup, tambahlah lagi!”
Manusia menjawab, “Baik, aku turuti!”
Prinsip terkikis, kehormatan luruh,
Selama emas masih bisa direngkuh.

Namun sadarkah engkau, wahai budak dunia?
Engkau bukan tuan, engkau hanya penjaga,
Semakin kau simpan, semakin kau terbelenggu,
Semakin kau genggam, semakin kau terjerat.

Takkan puas laut dengan tetes hujan,
Takkan kenyang tanah dengan darah insan,
Seperti itu tamak dan kerakusan,
Menggerogoti jiwa, melumpuhkan iman.

Jika harta kau tahan, kau budaknya,
Jika harta kau bagi, kau tuannya,
Ilmu menjaga pemiliknya,
Namun harta? Pemiliknya yang harus menjaga.

Serigala lapar tak sebuas ambisi,
Menghancurkan iman, meluluhlantakkan hati,
Fitnah dunia menipu insan,
Membuatnya lupa pada hakikat kehidupan.

Tidakkah cukup firman-Nya jadi peringatan?
“Dunia telah menipu mereka”, begitu Tuhan berkata,
Maka lepaskan belenggu, bebaskan jiwa,
Agar hidup kembali penuh cahaya.

Bersyukurlah, qana’ahlah,
Biarlah dunia di genggaman, bukan di hati,
Jangan biarkan ia memperbudak diri,
Hanya ridha Allah yang patut kau cari.

Doa di Senin Pagi

Ya Allah, Engkau Maha Kasih, Maha Rahman,
Bimbing langkah kami di awal pekan,
Hantarkan berkah dalam setiap jejak,
Limpahkan rahmat tanpa sekat.

Ya Rabb, terangilah pandangan mata,
Agar kebaikan selalu terbaca,
Jangan biarkan dusta merajalela,
Jadikan lisan penuh makna dan cahaya.

Gerakkan tangan untuk memberi,
Ringankan beban saudara yang peduli,
Langkah kaki menuju tempat suci,
Agar hati damai dan tak terperi.

Ya Rozzaq, Engkau Maha Pemberi,
Hadirkan rezeki suci nan hakiki,
Tak hanya untuk diri sendiri,
Tapi juga bagi mereka yang menanti.

Jadikan keluarga dan sahabat tercinta,
Pelangi indah penuh warna,
Kasih sayang yang tak ternoda,
Rukun, nyaman, damai selamanya.

Ya Allah, angkat segala duka,
Sembuhkan luka, hapus derita,
Gantilah sakit dengan sejahtera,
Panjangkan usia dalam berkah-Nya.

Dan jika akhir menanti kami,
Jadikanlah husnul khotimah sejati,
Himpunkan kami di surga abadi,
Dalam ridha-Mu, kekal tak terhenti.

Sambut Ramadhan dengan Suka Cita

Anak-anakku, cucu-cucuku sayang,
Berdoalah, panjatkan harapan terang.
Ramadhan menjelang, cahaya gemilang,
Sambutlah ia dengan hati riang.

Para salaf berdoa setengah tahun,
Menanti bulan penuh ampunan.
Tak sekadar rindu, tak sekadar ingin,
Namun dengan amal, mereka bersanding.

Benih ditanam sebelum musim,
Agar panen tak sekadar imajinasi.
Puasa sunnah, qiyam di malam,
Sedekah ikhlas, hati pun damai.

Ramadhan bukan sekadar menahan,
Tapi juga taubat, janji bertahan.
Dosa yang lalu biarlah lenyap,
Ganti dengan amal, iman yang mantap.

Kurangi lalai, sibukkan diri,
Tadarus Al-Qur’an tiap pagi.
Tinggalkan dunia yang menguras waktu,
Agar ibadah tak lagi ragu.

Kenali puasa, fahami hukum,
Agar ibadah tak keliru.
Larangan jauhi, perintah jalani,
Seikhlas hati, seutuh jiwa.

Mohonlah kepada Yang Maha Esa,
Agar Ramadhan berkah dan mulia.
Ya Allah, mudahkanlah jalan,
Jadikan hati penuh keimanan.

Ancaman Kekeringan Global 2025: Realitas, Prediksi, dan Langkah Antisipasi

JAKARTAMU.COM | Kekeringan adalah salah satu ancaman global yang semakin meningkat akibat perubahan iklim, eksploitasi sumber daya alam yang...

More Articles Like This