Senin, Januari 27, 2025
No menu items!

Puisi: Ijabah di Waktu dan Cara-Nya

Must Read

Oleh: Dwi Taufan Hidayat

Saudaraku, tengadahkan tanganmu di sunyi malam,
Doa adalah pelita yang tak pernah padam.
Meski langit seolah diam tanpa jawaban,
Allah mendengar, hati kita selalu dalam genggaman.

Firman-Nya lembut menggema di relung jiwa,
“Aku dekat, Aku jawab yang meminta.”
Namun ingatlah, Dia memilihkan yang terbaik,
Bukan sekadar apa yang hatimu ingin milik.

Kadang doa melesat seperti anak panah,
Langsung terjawab di saat hati lemah.
Namun, terkadang Dia menunda jawab-Nya,
Karena waktu-Nya lebih bijak dari sangka.

Ada kala doa diubah wujudnya,
Tak sesuai harap, tapi penuh hikmah-Nya.
Mungkin apa yang kau pinta adalah duri,
Sedang yang Dia beri adalah bunga abadi.

Ibn Athaillah pernah berpesan,
“Jangan putus asa meski doa tertahan.
Allah menjawab di waktu dan cara-Nya,
Bukan di saat kau inginkan segalanya.”

Saudaraku, ikhtiar dan doa adalah satu tali,
Yang diikat dengan tawakkal sejati.
Berburuk sangka pada-Nya adalah dusta,
Sedang rahmat-Nya meluas tanpa batas rasa.

Maka, jangan biarkan asa terkikis waktu,
Karena Dia menjamin ijabah yang penuh restu.
Berdoalah terus, hingga kau mengerti,
Bahwa cinta-Nya hadir di setiap langkah pasti.

Pada akhirnya, hidup adalah tentang percaya,
Bahwa apa pun takdir-Nya, itulah yang mulia.
Dan meski kau tak tahu di mana akhir cerita,
Di balik tirai doa, surga menanti dengan cinta.

Cerpen: Di Bawah Pohon Rindang

Dwi Taufan Hidayat | Sekretaris Korp Alumni PW IPM/IRM Jawa Tengah PAGI itu, angin bertiup lembut, menembus celah dedaunan pohon...

More Articles Like This