Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di bumi subur yang kini terdera,
Korupsi menyulam jaring derita,
Dari teri hingga kakap, semua berperan,
Mencuri amanah, melukai kepercayaan.
Allah telah tegaskan, hukum-Nya nyata,
Tangan yang mencuri harus binasa,
Namun rakus manusia tiada henti,
Menggenggam dunia, menabur api.
Di balik meja, janji dilupa,
Di atas mimbar, nurani mati selamanya,
Dana rakyat jadi bara keserakahan,
Menyulut neraka, membakar harapan.
Siapa yang berdusta pada keadilan,
Pada Hari Kiamat, beban tergantung di pundakan,
Unta, sapi, atau kambing hasil curian,
Melenguh, mengembik, menjadi saksi penyesalan.
Rasul telah bersabda dengan tegas,
Bahwa surga hanyalah bagi yang ikhlas,
Namun penguasa buta, lupa peringatan,
Mega korupsi pun jadi kebiasaan.
Tali sepatu saja menyulut api,
Apatah lagi korupsi triliunan rupiah ini?
Dunia menjadi sempit karena ulah sendiri,
Hingga neraka menanti dengan bara abadi.
Wahai yang berkuasa, sadarlah segera,
Amanah berat, kelak akan ditanya,
Tiada guna harta yang kau renggut di dunia,
Jika di akhirat kau tenggelam dalam siksa.
Tegakkan keadilan di negeri pertiwi,
Hapuskan korupsi, bangun kembali nurani,
Karena setiap tangan yang telah berkhianat,
Akan dipotong hukum, dunia atau akhirat.