Doa di Pagi Sabtu
Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Ya Allah, Sang Penguasa Waktu,
Di pagi Sabtu, kaukarunia cahaya,
Ampunilah dosa kami yang tersembunyi,
Dosa orang tua, keluarga, dan sahabat sejati.
Karuniai umur yang penuh makna,
Kesehatan yang afiat, jiwa yang tenang,
Tuntunlah kami di jalan-Mu yang lurus,
Jalan yang Kau ridhai, penuh berkah dan cahya.
Jadikan kami hamba yang selalu bersyukur,
Atas nikmat-Mu yang tiada terukur,
Kebaikan dunia, kebaikan akhirat,
Lindungi kami dari siksa neraka yang membara.
Ya Rabb, dengarkanlah rintihan ini,
Di pagi Sabtu, hati kami memohon restu-Mu,
Jadikan hidup kami penuh arti,
Dalam naungan rahmat-Mu yang abadi.
Niat dan Keutamaan Puasa
Di pagi hari, niat kukukuhkan,
Puasa, jalan menuju takwa yang kau janjikan.
Bukan sekadar lapar dan dahaga,
Tapi latihan jiwa, menahan nafsu yang bergelora.
Allah berfirman, puasa adalah kewajiban,
Bagi yang beriman, menuju ketakwaan.
“Wahai orang beriman, berpuasalah,”
Agar hati bersih, jiwa pun terjaga.
Takwa, derajat tertinggi nan mulia,
Ukuran kemuliaan di sisi Sang Maha.
Puasa bukan hanya menahan diri,
Tapi menjaga hati, lisan, dan setiap nadi.
Keistimewaan puasa, hanya untuk-Mu,
Balasan-Mu langsung, tak terhitung nilainya.
“Puasa itu untuk-Ku,” firman-Mu jelas,
Pahala yang Kau siapkan, tak terkira luas.
Dua kebahagiaan bagi yang berpuasa,
Saat berbuka, dan saat bertemu Sang Maha.
Kebahagiaan dunia, nikmat berbuka,
Dan kebahagiaan akhirat, surga yang menunggu.
Niat, pangkal segala amal perbuatan,
Tanpanya, ibadah hanya kebiasaan.
“Segala amal tergantung niatnya,”
Kata Rasul-Mu, penuh makna.
Malam hari, niat kusiapkan,
“Ya Allah, aku berniat puasa esok hari karena-Mu.”
Dengan kesadaran penuh, hati yang ikhlas,
Kujalani puasa, mengejar ridha-Mu yang abadi.
Menyambut Ramadhan dengan Kalibrasi Iman
Saudaraku,
Doa kita panjatkan sejak Rajab dan Sya’ban,
“Ya Allah, berkahilah kami, pertemukanlah dengan Ramadhan.”
Sebait harap, penuh makna, dari Rasul yang mulia,
Agar kita siap, lahir dan batin, menyambut bulan penuh berkah.
Ramadhan, bulan suci, bulan rahmat dan ampunan,
Bulan istimewa, penuh cahaya, bulan ketakwaan.
Allah berfirman, “Wahai orang beriman, berpuasalah,”
Agar hati bersih, jiwa pun terjaga.
Persiapan lahir, tubuh kuat menahan diri,
Latih puasa di Rajab, Sya’ban, teladan Nabi.
Rasulullah berpuasa, hingga kami berpikir,
Beliau tak pernah berbuka, atau tak pernah berpuasa.
Tapi Ramadhan, beliau sempurnakan,
Dan Sya’ban, bulan yang penuh puasa sunnah.
Saudaraku, jangan lupa persiapan batin,
Tanamkan kegembiraan, sambut Ramadhan dengan cinta.
“Barangsiapa gembira menyambut Ramadhan,”
Allah haramkan jasadnya dari neraka yang membara.
Pintu langit terbuka, pintu neraka tertutup,
Syaitan dibelenggu, malam seribu bulan pun tiba.
Saudaraku, jangan lewatkan start point ini,
Tingkatkan ilmu, hadiri majelis taklim yang menginspirasi.
Kalibrasi iman, jangan sampai ketinggalan,
Agar ibadah kita maksimal, meraih ridha Ilahi.
Semoga Allah beri hidayah, istiqamah dalam ibadah,
Kita raih keberkahan, dunia akhirat pun bahagia.
Sambut Ramadhan dengan hati bersih dan ikhlas,
Agar kita meraih takwa, tujuan puasa yang hakiki.