Doa di Pagi Kamis
Alhamdulillah, syukur mengalun,
Di pagi Kamis, mentari pun bersinar terang.
Sisa umur barokah, anugerah-Nya melimpah,
Kesehatan, nikmat, rahmat, taufik menghampiri.
Bagi yang sakit, doa kami hantarkan,
Semoga kesembuhan segera datang membalut lara.
Allah Maha Mendengar, Maha Mengabulkan,
Setiap doa yang tulus, dalam harap dan cinta.
Selamat pagi, Kamis penuh semangat,
Sehat, sejahtera, bahagia menyertai langkah.
Bersemangatlah, seperti matahari yang tak kenal lelah,
Menebar cahaya, menghangatkan jiwa yang resah.
Muraqabah, Dekat dan Taat pada Allah
Di setiap detik, kita sering lalai,
Terlena dunia, lupa akan Sang Maha Pengawas.
Allah, CCTV yang tak pernah lelah,
Mengawasi gerak, bisik hati, dan langkah kita.
Malaikat mencatat, tiap perbuatan terukir,
Di lembaran amal, tak ada yang tersembunyi.
وَاِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰفِظِيْنَۙ
“Sesungguhnya bagi kamu ada penjaga.”
Mereka mulia, menulis tiap jejak kita,
يَعْلَمُوْنَ مَا تَفْعَلُوْنَ
“Mereka tahu apa yang kau kerjakan.”
Muraqabah, jiwa yang selalu terjaga,
Menyeleksi tiap langkah, memilah yang diridhai-Nya.
Allah tahu pandangan khianat, bisikan hati,
هُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
“Dia bersamamu di mana pun kau berada.”
Di setiap nafas, Dia Maha Melihat,
Mengawasi tiap gerak, tak ada yang terlewat.
اَلْيَوْمَ تُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ
“Hari ini, tiap jiwa dibalas sesuai amalnya.”
Allah cepat perhitungan-Nya, tak ada yang terzalimi,
Hanya keadilan-Nya yang abadi.
Muraqabah, kesadaran yang menghidupkan jiwa,
Membuka mata hati, merasakan kehadiran-Nya.
Dengan iman, kita yakin Dia selalu memandang,
Membimbing langkah, menguatkan harapan.
Jika muraqabah tertanam dalam sanubari,
Tiap langkah akan menuju ridha Ilahi.
Insan Kamil, tujuan yang mulia,
Hanya dengan taat, dekat pada-Nya.
Semoga hidayah-Nya selalu menyertai,
Membuat kita istiqamah, tak pernah teralihkan.
Muraqabah, kunci ketenangan jiwa,
Mendekatkan diri, meraih cinta-Nya.
Investasi Langit
Kelebihan harta bukan mahkota,
bukan untuk bersenang semata.
Ia titipan, amanah mulia,
bagi yang miskin, yang terluka.
Jangan merasa diri berjasa,
saat tangan memberi sesama.
Sebab, perintah-Nya bukan meminta,
melainkan memberi dengan cinta.
Lihatlah sedekah, takkan punah,
tapi tumbuh dalam berkah.
Seperti biji yang jatuh ke tanah,
tujuh tangkai, ratusan buah.
Langit menjamin, janji-Nya nyata,
bukan berkurang, justru bertambah.
Namun, manusia sering lupa,
lebih percaya dunia yang fana.
Rasul berkata, jangan ragu,
tangan di atas lebih mulia.
Sedekah takkan buatmu semu,
justru kaya, hatinya lega.
Maka, tanam amal dalam ridha,
jadikan dunia ladang surga.
Karena yang memberi di jalan-Nya,
berinvestasi untuk selamanya.
