Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Semua mata menatap tajam,
menunggu jejak, menakar langkah,
apakah janji sekadar fatamorgana,
atau nyata dalam sejarah.
Negeri ini lelah dijerat dusta,
diikat oligarki, dijual kuasa.
Jokowi telah membentang karpet merah,
bagi mereka yang menghisap darah.
Kini engkau berdiri di persimpangan,
membawa mandat, mengangkat pedang.
Apakah tembok ini akan kau runtuhkan,
atau kau tambal dengan semen kepentingan?
Lima tahun bukan selamanya,
tapi cukup untuk mencatat nama.
Apakah kelak rakyat bersorak bangga,
atau menunduk, menyesali suara?
Kami tak butuh pidato penuh bara,
kami tak butuh jargon membumbung udara.
Kami hanya ingin bukti nyata,
bahwa keadilan tak tunduk pada kasta.
Apakah engkau jenderal yang setia,
atau sekadar pion dalam bidak mereka?
Apakah engkau pejuang bangsa,
atau sekadar bayangan di balik istana?
Buktikan!
Bahwa tak ada kompromi dengan penghisap negeri.
Buktikan!
Bahwa tembok ini tak kau lapisi lagi.
Buktikan!
Bahwa kau bukan sekadar pengisi kursi.
Karena sejarah tak mengenal alasan,
hanya mengenang siapa pahlawan,
dan siapa yang memilih jadi pengkhianat bangsa.