Oleh: Dwi Taufan Hidayat
Di bawah bayang kekuasaan hitam,
Tanah dan sawah jadi taruhan,
Oligarki berani kejam,
Menghargai murah harga kemanusiaan.
Tanah dan sawah Wapres terhimpit,
Dihargai seolah tak berarti,
Namun di PIK2 tanah elit,
Dilindungi kuat, tak tersentuh harga diri.
Anak buah mereka dikerahkan,
Bukan untuk keadilan, bukan untuk rakyat,
Tapi untuk menjaga kepentingan tuannya,
Mengusir yang bertahan, menggusur tanpa ragu.
Dengan harga sepi yang dipaksakan,
Siapa menentang, siap kehilangan,
Sementara mereka yang berkuasa,
Menikmati hasil rampasan dengan angkuh.
Betapa tega permainan mereka,
Oligarki menari dalam sunyi,
Di tanah yang harusnya subur dan makmur,
Kini hanya tinggal puing-puing dan ratapan.
Di balik senyum manis kekuasaan,
Tangan-tangan kotor meraup segalanya,
Dan di balik tirai politik,
Yang benar hanya ada di dalam kebohongan.