MATARAM, JAKARTAMU.COM | Nama Qashiratut Tharfi Paranata kini semakin dikenal sebagai salah satu bocah jenius Indonesia yang telah mengukir prestasi luar biasa di kancah internasional. Siswi kelas 1 SDIT Fauziah Yarsi Mataram ini telah berkali-kali menorehkan kemenangan dalam ajang olimpiade matematika tingkat dunia.
Di usianya yang masih belia, Qashiratut telah berhasil meraih tiga medali dalam kompetisi matematika internasional, mengalahkan peserta dari berbagai negara. Berikut pencapaiannya:
✅ Medali Perak dalam Hongkong International Mathematical Olympiad (HIMMO) 2024, yang diikuti oleh peserta dari seluruh dunia.
✅ Medali Emas dalam Asian Science and Mathematics Olympiad (ASMO) di Bangkok, Thailand.
✅ Finalis dalam ajang Mathematics Olympiads di Chiang Mai, Thailand, Februari 2025 mendatang.
Jenius Matematika dari Mataram
Di usia yang masih sangat muda, Qashiratut telah membuktikan bahwa bakat dan kegigihan bisa membawa anak Indonesia bersaing di level dunia. Kemampuannya dalam berhitung, memahami pola angka, dan menyelesaikan soal-soal kompleks menjadi bukti bahwa ia memiliki bakat luar biasa.
Dukungan dari orang tua, sekolah, serta lingkungan yang mendukung perkembangan intelektualnya menjadi salah satu faktor kesuksesan Qashiratut. SDIT Fauziah Yarsi Mataram sebagai tempatnya menimba ilmu juga berperan besar dalam memfasilitasi bakatnya hingga bisa berkompetisi di berbagai ajang internasional.
Dampak dan Inspirasi bagi Indonesia
Prestasi Qashiratut tidak hanya membanggakan NTB, tetapi juga Indonesia. Keberhasilannya menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia memiliki potensi luar biasa di bidang sains dan matematika jika diberikan akses dan kesempatan yang tepat.
Menurut para ahli pendidikan, keberhasilan anak-anak dalam olimpiade internasional seperti ini dapat menjadi pemicu bagi sistem pendidikan di Indonesia untuk lebih fokus dalam pengembangan bakat sejak dini.
Dr. Riza Fahmi, seorang pakar pendidikan dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa anak-anak berbakat seperti Qashiratut perlu mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan dunia pendidikan agar bakat mereka bisa berkembang lebih jauh.
“Indonesia memiliki banyak anak jenius yang bisa bersaing di tingkat dunia. Tantangannya adalah bagaimana kita memberikan akses pendidikan berkualitas, fasilitas yang memadai, serta dukungan finansial agar mereka bisa terus berprestasi,” ungkapnya.
Harapan ke Depan
Dengan prestasi yang sudah diraih, langkah Qashiratut ke depannya masih terbuka lebar. Keikutsertaannya dalam ajang Mathematics Olympiads di Chiang Mai pada Februari 2025 akan menjadi tantangan berikutnya yang diharapkan bisa menambah daftar prestasi cemerlangnya.
Semoga kisah inspiratifnya bisa menjadi motivasi bagi anak-anak Indonesia lainnya untuk terus mengembangkan bakat mereka, terutama di bidang sains dan matematika. Indonesia butuh lebih banyak Qashiratut Tharfi Paranata lainnya! (Dwi Taufan Hidayat)
