JAKARTAMU.COM | Kamp pengungsian Al-Mawasi di Khan Younis, Gaza, baru-baru ini mengalami serangan udara yang menghancurkan tenda-tenda pengungsi, menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Serangan ini menambah penderitaan warga Palestina yang sudah menghadapi kondisi sulit akibat konflik berkepanjangan.
Serangan tersebut terjadi menjelang hari ke-20 bulan suci Ramadhan, yang seharusnya menjadi waktu untuk refleksi dan ibadah bagi umat Muslim. Namun, bagi warga Gaza, Ramadhan kali ini berubah menjadi periode penuh duka dan ketidakpastian. Banyak keluarga kehilangan tempat tinggal, sementara akses terhadap bantuan kemanusiaan semakin terbatas akibat blokade dan situasi keamanan yang memburuk.
Kondisi di kamp pengungsian Al-Mawasi mencerminkan situasi lebih luas di Gaza, di mana penduduk menghadapi kelangkaan makanan, air bersih, dan layanan kesehatan. Serangan yang terus berlanjut tidak hanya mengancam nyawa tetapi juga menghancurkan infrastruktur vital, membuat upaya bantuan semakin sulit. Banyak warga yang terpaksa mengungsi berulang kali, mencari tempat yang lebih aman meskipun pilihan mereka semakin terbatas.
Masyarakat internasional telah menyuarakan keprihatinan atas eskalasi kekerasan ini. Seruan untuk gencatan senjata dan akses kemanusiaan yang aman semakin menguat, namun solusi jangka panjang untuk konflik ini masih belum tercapai. Sementara itu, warga Gaza terus berjuang untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang semakin memburuk, berharap akan perdamaian dan stabilitas di masa depan.
Situasi ini menekankan pentingnya upaya diplomatik yang lebih kuat dan bantuan kemanusiaan yang segera untuk meringankan penderitaan warga Palestina. Dukungan dari komunitas global sangat diperlukan untuk memastikan bahwa hak-hak dasar dan martabat mereka dihormati, terutama selama bulan suci Ramadhan yang seharusnya menjadi waktu untuk kedamaian dan perenungan. (Dwi Taufan Hidayat)