BUKU ini adalah jendela langka menuju lanskap timur Indonesia pada akhir abad ke-19, ketika wilayah tersebut masih menjadi misteri bagi dunia luar. Melalui ekspedisinya selama lima tahun, Henry O. Forbes menyuguhkan laporan yang tak hanya ilmiah, tapi juga sarat dengan pengalaman personal dan keterkejutan budaya.
Forbes bukan hanya seorang ilmuwan, tapi juga seorang penjelajah dengan rasa ingin tahu yang tajam. Teknik penulisannya yang deskriptif dan analitis memberikan gambaran jelas tentang lingkungan alam yang liar, masyarakat lokal yang eksotis, dan kebudayaan yang belum terjamah modernitas. Ia tidak sekadar mengamati, tapi juga membaur—merasakan denyut kehidupan dari pulau ke pulau, suku ke suku.
Kesan takjub dan kadang getir yang muncul dalam tulisannya menjadi kekuatan utama buku ini. Tidak heran, sekembalinya ke Eropa, catatan dan koleksi Forbes menjadi sumbu penting dalam kajian zoologi, botani, dan etnografi tentang Indonesia. Buku ini tidak hanya penting secara akademis, tetapi juga menghadirkan pengalaman membaca yang imersif—membuat pembaca seakan ikut menjelajah waktu dan ruang.
Sinopsis Buku
Catatan Ekspedisi Henry O. Forbes di Timur Indonesia (1878–1883) adalah dokumentasi perjalanan panjang Forbes melintasi Maluku dan pulau-pulau sekitarnya. Di dalamnya, pembaca diajak menyusuri petualangan penuh kejutan—dari bentangan alam yang memukau hingga perjumpaan dengan suku-suku yang hidup dalam kebudayaan alami.
Forbes menulis dengan gaya narasi yang kuat: menggambarkan betapa ia merasa seperti masuk ke dimensi lain. Ia menyaksikan sendiri betapa beragam dan liarnya flora-fauna di kawasan timur Indonesia, serta kebudayaan masyarakat yang belum tersentuh pengaruh dunia Barat. Setiap bab menjadi kisah tersendiri tentang keterasingan, rasa takut, kekaguman, dan kedalaman interaksi lintas budaya.
Lebih dari sekadar laporan ilmiah, buku ini adalah perpaduan antara catatan ilmiah dan memoir ekspedisi yang mendalam. Sebuah karya penting yang membuka jendela terhadap Indonesia di masa silam—liar, alami, dan memesona.
