Kamis, Desember 5, 2024
No menu items!

Reuni Akbar 212: Memperingati Sejarah dan Merajut Persatuan

Must Read

BUKAN sekadar reuni  tetapi  pertemuan  sejarah. Delapan tahun  setelah  Aksi 212 menggetarkan Jakarta,  kita kembali berkumpul. Bukan untuk mengungkit  perbedaan tetapi untuk  merajut  kembali  benang  persatuan  yang  pernah  menyatukan  jutaan  hati  dalam  satu  tekad:  mengutamakan  keadilan  dan  kebaikan.

Era kekinian  menuntut  kebijaksanaan  baru. Polarisasi dan perbedaan pandangan bukan lagi dapat dihindari. Namun, semangat 212 – semangat  persatuan  yang  dijiwai  nilai-nilai  keagamaan  dan  keindonesiaan – dapat  menjadi kompas bagi kita untuk  menavigasi perbedaan itu. Di tengah ancaman perpecahan yang semakin nyata, persatuan menjadi benteng terakhir bagi keutuhan bangsa.

Reuni Akbar 212 bukan sekadar mengenang masa lalu. Ia adalah momentum untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Sebuah  kesempatan untuk menunjukkan bahwa  perbedaan  bukan  halangan,  tetapi  peluang  untuk  saling  belajar  dan  tumbuh  bersama  dalam  semangat  ukhuwah  islamiyah  dan  persatuan  bangsa. 

Kita telah belajar dari masa lalu. Kita telah memahami bahwa persatuan yang kuat hanya  terbangun di atas landasan saling menghormati dan dialog yang konstruktif.

Mari kita jadikan Reuni Akbar 212 tahun 2024 sebagai perayaan persatuan di tengah  keberagaman. Sebuah  komitmen untuk terus membangun Indonesia yang lebih adil, damai,  dan sejahtera. Semangat  212, bukan sekadar kenangan, tetapi warisan berharga untuk  generasi mendatang. 

Mari kita wariskan semangat persatuan ini dengan tindakan nyata, menjadikan perbedaan  sebagai kekayaan bangsa, dan mengutamakan kepentingan bersama di atas segalanya. (*)

Haedar Nashir Ingin Tanwir Muhammadiyah Perkuat Energi Konstruktif untuk Umat dan Kemanusiaan

KUPANG, JAKARTAMU.COM | Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan pentingnya energi konstruktif untuk menghadapi berbagai tantangan global....

More Articles Like This