TAWA dan canda hangat menyatu dengan aroma opor dan ketupat di sebuah rumah, Jalan Pasar Enjo K-Town House A3, Pisangan Timur, Jakarta Timur. Sore itu, Minggu (6/4/2025), keluarga besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jakarta Selatan lintas angkatan berkumpul dalam balutan Silaturrahim Idulfitri 1446 H.
Acara dimulai dengan lantunan Al-Qur’an oleh Dr. H. Syaiful Rohim, M.Si, yang mengalirkan keteduhan di tengah kebersamaan. Setelah tausiyah singkat Ustaz Ahmad Siroj, acara ditutup dengan doa yang dipimpin sang tuan rumah, Dr. H. Edy Sukardi, M.Pd.
“Mari sini, foto dulu sama saya. Minimal nanti saya ingat kalian di akhirat,” kata Ustaz Ahmad Siroj, S.Pd, berkelakar mencairkan suasana, tepat saat menyendok ketupat ke piring.
Begitulah suasana hangat kehangatan momentum silaturahmi hari itu. Tawa dan canda itu adalah pengingat lembut bahwa persaudaraan bukan hanya untuk dunia, melainkan juga investasi ukhrawi.
Syafaat Orang-Orang Saleh
Silaturrahim dan reuni bukan berkumpul dan makan-makan belaka. Kumpul dan reuni orang-orang saleh tentu membawa hikmah yang bermanfaat. Orang saleh memberikan syafaat untuk temannya. Ibnul Jauzi yang pernah berkata kepada para sahabatnya:
“Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ‘Wahai Rabb kami, hamba-Mu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.’”
Hasan al-Bashri juga pernah berkata: “Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman, karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat.”
Pun, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari, Nabi SAW bersabda bahwa orang-orang mukmin yang dibebaskan dari neraka begitu gigih memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak saudara-saudaranya yang masih berada di neraka pada hari kiamat.
Kepada Allah mereka memohon agar orang-orang yang melakukan salat, puasa, dan haji dikeluarkan dari neraka. Lalu, Allah mempersilakan orang mukmin itu mengeluarkan orang-orang yang mereka kenal.
Para mukminin ini pun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada telah terbakar sampai betisnya dan ada pula yang sampai lututnya. Orang mukmin itu melapor kepada Allah: “Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dikeluarkan dari Neraka sudah tidak tersisa.” Allah berfirman: “Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar. Maka, dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka…”. (*)
