SURABAYA – JAKARTAMU.COM | Pasangan Tri Rismaharini dan Gus Hans ingin membawa perubahan mendasar dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Dalam penampilan di debat terakhir Pemilhan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, keduanya mengusung visi Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia.
Risma dalam pemaparannya menyoroti krisis air di Jawa Timur, khususnya di wilayah pegunungan ketika kemarau panjang. Pun demikian warga pesisir yang kesulitan mendapatkan air tawar saat air laut pasang. Dia mengungkap data bahwa Jawa Timur mengalami defisit air sebesar 39,6 persen kendati ada surplus hingga 61 persen saat musim hujan.
Baca juga: Luluk Ingin Pemda Serius Jaga Lingkungan Hidup, Usulkan Insentif Berbasis Ekologi
Solusinya adalah revitalisasi waduk, bozem, dan sungai. Dia juga merancang pembangunan tanggul multifungsi di wilayah pesisir. Bukan hanya sebagai pengendali banjir rob, tetapi juga menjadi akses jalan yang menghubungkan kawasan strategis.
“Kami tidak ingin lagi mendengar ada warga menangis karena kekeringan atau kesulitan air tawar. Dengan perencanaan yang matang, kami akan memastikan sumber daya air di Jawa Timur terkelola dengan baik. Langkah ini termasuk membangun fasilitas irigasi yang memadai untuk para petani, sehingga mereka tidak lagi rugi saat musim kemarau,” ungkap Risma.
Pada sektor transportasi, Risma ingin membangun akses jalan untuk mempercepat waktu tempuh. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah jalur Gresik-Tuban, yang dirancang untuk memisahkan kendaraan barang dan pribadi.
Selain itu, Risma berencana menyediakan transportasi publik yang memadai bagi masyarakat di pedesaan, termasuk fasilitas transportasi untuk anak-anak sekolah dan pedagang kecil. “Hanya dengan Rp9 miliar per tahun, kita bisa memberikan transportasi yang layak untuk desa-desa terpencil. Ini adalah investasi kecil dengan dampak besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Khofifah-Emil Usung Pengembangan Interkoneksitas di Debat Terakhir
Di wilayah kepulauan seperti Sumenep dan Gresik, Risma-Gus Hans menawarkan solusi berupa kapal multifungsi yang dapat digunakan untuk mengangkut barang, penumpang, hingga memberikan layanan medis darurat. Mereka juga menargetkan pengadaan akses internet berbasis satelit untuk wilayah blank spot agar komunikasi tetap terjaga, terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam.
Banjir yang kerap melanda wilayah seperti Pasuruan, Pacitan, Sampang, dan Sidoarjo juga menjadi perhatian utama. Risma memaparkan rencana pembangunan pintu air dan sistem pompa yang mampu membuang air hujan berlebih sekaligus mencegah masuknya air laut ke sungai. Langkah ini diyakini dapat mengurangi risiko banjir secara signifikan, baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan.
Sebagai solusi jangka panjang, Risma-Gus Hans berkomitmen untuk melakukan penghijauan di sepanjang pantai timur Jawa Timur. Selain membantu mitigasi perubahan iklim, upaya ini diharapkan dapat mengatasi masalah defisit air yang kini semakin mengkhawatirkan.